Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berbeda dengan Indonesia, Ini Penyebab Rumah di Timur Tengah Beratap Datar

KOMPAS.com - Rumah di negara-negara Timur Tengah kebanyakan beratap datar. Berbeda dengan rumah orang Indonesia yang beratap genteng miring, bentuk rumah di Timur Tengah kebanyakan beratap datar atau rumahnya berbentuk kotak. Mengapa demikian?

Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya menjelaskan, hal tersebut karena pembangunan rumah pasti akan memerhatikan faktor lingkungan dan iklim di suatu wilayah.

“Rumah di kutub jelas berbeda dengan rumah di gurun pasir, termasuk berbeda juga dengan rumah di wilayah tropis,” papar Bambang, dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

Suhu panas matahari yang terik

Oleh karena itu, dibangunnya rumah berbentuk kotak tanpa genteng di kawasan Timur Tengah memiliki tujuan untuk menangkal suhu panas matahari yang masuk ke dalam ruangan.

Suhu di gurun pasir biasanya akan sangat terik dan panas pada siang hari. Sebaliknya pada malam hari, suhu akan berubah menjadi sangat dingin.

Hal tersebut juga menjadi alasan rumah di Timur Tengah banyak dibangun dari material tanah liat yang cukup tebal.

Dinding tanah liat sangat berguna untuk menyimpan suhu panas terik matahari yang dapat memberikan kehangatan bagi penghuninya di malam hari.

Melansir Aqso, banyaknya rumah atap datar yang dibangun di Timur Tengah juga disebabkan karena wilayah tersebut jarang turun hujan sehingga tidak membutuhkan atap atau genteng dengan bidang miring untuk mengalirkan air hujan ke dasar tanah.

Rumah di Indonesia berkonsep terbuka

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan iklim tropis Indonesia yang membutuhkan genteng agar air hujan bisa langsung mengalir ke tanah.

“Jadi sebaliknya rumah di iklim tropis, seperti di Indonesia itu umumnya dibangun dengan konsep terbuka dan memiliki ventilasi hingga atap genteng, di mana tujuan genteng itu agar air hujan yang turun tidak tampias,” tambah Bambang.

Saat ini rumah dengan atap datar juga telah banyak diadopsi untuk hunian di berbagai negara. Model tersebut bahkan dianggap sebagai arsitektur modern dan kekinian.

Sementara itu, penggunaan atap datar rupanya memiliki kelebihan lain, yakni dapat mengurangi beban biaya. Atap datar tidak memerlukan penutupan dekoratif, seperti sirap yang jauh lebih mahal.

Penggunaan atap datar dipercaya akan lebih tahan lama hingga puluhan tahun serta mampu menahan beban angin yang sangat ekstrem.

(Sumber: Kompas.com Penulis Aisyah Sekar Ayu Maharani | Editor Hilda B Alexander)

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/03/13/051000981/berbeda-dengan-indonesia-ini-penyebab-rumah-di-timur-tengah-beratap-datar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke