Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Varian Omicron di Indonesia Bertambah Usai Perjalanan Luar Negeri

Angka tersebut berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dirilis pada Minggu (26/12/2021).

"Iya ada tambahan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com.

Nadia mengatakan, penambahan 11 kasus Omicron itu berasal dari pelaku perjalanan luar negeri yang baru tiba dari sejumlah negara.

Kendati demikian, Nadia belum mau menyampaikan detail kasus baru Omicron itu. Adapun kasus Omicron pertama di Indonesia diumumkan pemerintah pada 15 Oktober 2021.

Sejak diumumkan kasus pertama, kasus baru terus bertambah.

Berasal dari pelaku perjalanan luar negeri

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, dr. Alexander Ginting menyebutkan, seluruh kasus infeksi Omicron terkonfirmasi berasal dari luar negeri.

"Umumnya mereka pelaku perjakanan dari luar negeri. Ada ketangkap (diperiksa) di bandara, pelabuhan laut, dan pos lintas batas darat," kata Alex saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/12/2021).

Kasus pertama, kata Alex, memang ditemukan pada seorang petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet. Namun petugas tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Sehingga tidak bisa disebut sebagai kasus transmisi lokal atau infeksi yang terjadi di tengah masyarakat.

"Transmisi (terjadi) di daerah isolasi Wisma Atlet yang merupakan zona merah," ujar Alex.

Sampai berita ini diturunkan, negara asal transmisi varian Omicron di Indonesia antara lain:

Tetap protkes meski Omicron munculkan gejala ringan

Alex menjelaskan, mereka yang terinfeksi varian Omicron sebagian besar menunjukkan gejala ringan. Bahkan, tiga kasus yang pertama terdeteksi, dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG).

Meski demikian, Satgas tetap mengimbau masyarakat waspada terhadap penyebaran varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini.

"Waspada dengan gejala flu, sakit tenggorokan, batuk-batuk, panas dingin setelah kita kontak dengan orang yang pulang dari luar negeri atau kita ketemu seseorang tapi lepas masker," papar Alex.

Masyarakat diingatkan terus disiplin protokol kesehatan meski sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

"Inggris dan Perancis, contoh negara yang vaksin lengkap tapi kepatuhan protokol kesehatannya tidak maksimal. Semua yang sakit (terinfeksi Omicron) di Inggris sudah vaksin lengkap, hanya sakitnya tidak membawa ke ICU seperti varian Delta di bulan Juli 2021," jelas Alex.

Meski hanya menunjukkan gejala ringan bahkan tidak menimbulkan gejala pada orang yang telah divaksin, varian Omicron tetap dianggap dapat membahayakan mereka yang masuk kelompok rentan.

Kelompok rentan misalnya mereka yang punya komorbid dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap. "Yang paling berbahaya jika belum ikut vaksin lengkap apa lagi ada komorbid."

Sumber: Kompas.com (Penulis: Fitria Chusna Farisa, Luthfia Ayu Azanella | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Rakhmat Nur Hakim)

https://www.kompas.com/wiken/read/2021/12/26/180000581/kasus-varian-omicron-di-indonesia-bertambah-usai-perjalanan-luar-negeri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke