Mengutip berita Kompas.com (3/6/2021), data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 sebanyak 34,11 persen orang dewasa di atas usia 18 tahun mengalami hipertensi.
Angka itu meningkat dari tahun 2013, yang menunjukkan 14,5 persen orang dewasa berusia di atas 18 tahun menderita penyakit tersebut.
Sementara orang berusia 25-43 tahun yang punya penyakit hipertensi sebanyak 14.7 persen dan 24.8 persen pada usia 35-44 tahun.
Di sisi lain, hasil penelitian di tahun 2017 oleh Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, persentase remaja berusia 12-19 tahun yang mengalami hipertensi atau prehipertensi adalah 1 dari setiap 25 orang.
Prehipertensi yakni kondisi yang dialami ketika tekanan darahnya belum masuk kategori tekanan darah tinggi tetapi sudah lebih tinggi dari batas tekanan darah normal.
Bahaya hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, menurut Mayo Clinic, adalah kondisi umum di mana tekanan darah terhadap dinding arteri kita dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Tak hanya itu, tekanan darah tinggi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Penderita hipertensi rentan mengalami komplikasi seperti stroke dan serangan jantung.
Bahkan, orang dewasa muda dengan tekanan darah tinggi lebih mungkin terkena demensia atau penurunan daya ingat dibandingkan mereka yang memiliki tekanan darah normal.
Hal itu didasarkan pada penelitian yang dimuat dalam jurnal dari American Heart Association yang diterbitkan di Hypertension.
Analisis para peneliti didasarkan pada data di Biobank Inggris, database yang berisi informasi kesehatan dari setengah juta peserta anonim.
Para peneliti membandingkan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) dari dua kelompok dewasa tertentu.
Mereka menganalisis volume otak dari 11.399 orang dengan tekanan darah tinggi yang berusia 55 tahun ke bawah serta 11.399 orang tanpa tekanan darah tinggi.
Analisis mereka menunjukkan bahwa orang dewasa muda yang didiagnosis dengan hipertensi memiliki otak yang lebih kecil jika dibandingkan dengan orang pada usia yang sama tanpa hipertensi.
Lalu, untuk kelompok dengan ukuran otak terkecil adalah individu yang terdiagnosis hipertensi sebelum usia 35 tahun.
Karena itu, meski Anda masih berada di usia muda, penting untuk melakukan langkah pencegahan sejak dini terhadap hipertensi untuk mengurangi risiko terkena demensia.
Penyebab hipertensi di usia muda
Penyebab darah tinggi di usia muda tidak dapat dipastikan atau hipertensi esensial. Hanya, jika kemudian tekanan darah tinggi diketahui penyebabnya, biasanya kondisi ini berkaitan dengan gangguan kesehatan pada organ lain seperti:
Di samping itu, risiko seseorang mengalami hipertensi di usia muda juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan, serta faktor yang tidak bisa dimodifikasi seperti keturunan dan jenis kelamin.
Berikut ini faktor yang menyebabkan hipertensi di usia muda:
Bagi seseorang yang telah mengalami darah tinggi di usia muda, kondisi ini dapat berlanjut hingga dewasa dan berpotensi berbahaya jika tidak mendapatkan penanganan.
Mencegah risiko hipertensi di usia muda
Melihat paparan di atas, penting mengambil langkah-langkah yang bisa mencegah hipertensi sedini mungkin. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena hipertensi adalah sebagai berikut:
1. Pola makan sehat
2. Berolahraga secara teratur
3. Minum air putih
4. Berhenti merokok
(Sumber:Kompas.com/Gading Perkasa, Intan Pitaloka | Editor: Lusia Kus Anna, Wisnubrata)
https://www.kompas.com/wiken/read/2021/11/06/074000681/risiko-hipertensi-di-usia-muda-penyebab-dan-cara-mencegahnya