Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Kompas.com - 29/04/2024, 14:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun, kritik yang diberikan pun juga harus benar dan membangun agar suatu usaha kuliner dapat lebih baik lagi.

“Seseorang melakukan review itu harus ada adabnya dan tidak bisa langsung diunggah karena nantinya akan menjatuhkan pelaku usaha tersebut,” ungkap Chef Teguh saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/4/2024).

Apabila review yang tak seimbang tersebut diunggah dan dilihat banyak orang, maka akan ada banyak faktor yang terimbas, termasuk para karyawan.

Selain itu, Chef Teguh juga mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki preferensi masing-masing yang tidak dapat dibandingkan satu sama lain.

Chef Teguh menyarankan, apabila menemukan makanan atau minuman yang kurang sesuai dengan lidah, lebih baik apabila kritik dan saran diberikan kepada pemilik restoran atau supervisor yang ada di tempat.

Baca juga: Menelusuri Sejarah Ketupat dan Maknanya sebagai Makanan Khas Lebaran

Cara review makanan tanpa menjatuhkan

Lebih lanjut, Chef Teguh memberikan saran agar food vlogger, chef, atau masyarakat umum dapat memberikan ulasan makanan yang baik tanpa menjatuhkan.

Langkah pertama, Chef Teguh menyarankan agar seseorang mengetahui betul preferensi atau selera dari makanan atau minuman.

Hal ini akan menentukan apabila ketika bertemu dengan makanan atau minuman yang berbeda dengan preferensi, pengunggah tidak akan langsung menjatuhkan.

Selanjutnya, apabila bertemu dengan makanan atau minuman yang kurang sesuai, kita harus menemui koki atau supervisor yang ada di lokasi tersebut.

“Kita bisa cari tahu terlebih dahulu, apakah makanan ini cenderung manis, asin, pedas, atau yang lain. Jadi, apabila preferensinya berbeda dari lidah kita, tidak akan langsung bilang tidak enak begitu saja,” tutur Chef Teguh.

Lalu saat akan diunggah di media sosial, Chef Teguh menyarankan agar saat melakukan review makanan, seseorang juga dapat menyampaikan preferensinya terhadap makanan.

“Preferensi itu misalnya lebih ke kadar manis, pedas, asin, atau asam dari seseorang. Apakah seseorang tersebut itu termasuk orang yang suka manis, atau justru kurang suka manis, seharusnya itu dikatakan saat review,” katanya.

Chef Teguh memberi contoh, semisal ada yang akan mengulas tentang gudeg khas Yogyakarta yang memiliki rasa cenderung sangat manis.

Seseorang tidak bisa langsung mengatakan tidak enak apabila preferensinya memang lebih menyukai makanan asin.

Baca juga: Jangan Berlebihan, Ini Jumlah Kalori Makanan dan Kue Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com