Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Kompas.com - 18/04/2024, 09:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan meteor tertua di Bumi, Lyrids, akan mencapai puncaknya pada Minggu (21/4/2024) hingga Senin (22/4/2024).

Dikutip dari USA Today, Lyrids dikenal sebagai salah satu dari empat hujan meteor besar yang bisa terjadi setiap tahunnya. 

Nama Lyrids diambil dari nama konstelasi Lyra yang berada di dekatnya. Hujan meteor Lyrids terdiri dari potongan puing Komet C/1861 G1 Thatcher.

Menurut NASA, hujan meteor Lyrids telah diamati selama 2.700 tahun sejak penampakan pertamanya. Hujan meteor Lyrids pertama kali tercatat dilakukan pada 687 SM oleh orang China.

Lalu, apakah fenomena langit ini dapat disaksikan di Indonesia?

Baca juga: 13 Hujan Meteor yang Akan Terjadi Sepanjang 2024, Apa Saja?


Puncak hujan meteor Lyrids 21-22 April 2024

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo mengatakan, hujan meteor Lyrids dapat dilihat di Indonesia.

Hujan meteor Lyrids akan terjadi setiap 15-29 April setiap tahunnya saat Bumi berpapasan dengan debu-debu dan remah-remah yang dahulu dilepaskan komet Thatcher.

Debu dan remahan ini dilepaskan oleh komet Thatcher ketika Bumi bergerak menyusuri lintasannya dalam mengelilingi Matahari.

“Puncak hujan meteor Lyrids akan terjadi pada 21-22 April 2024, dengan prakiraan jumlah meteor relatif sedikit, yakni sekitar 18 meteor per jam dalam kondisi langit gelap,” ungkap Marufin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Meteor-meteor Lyrids akan melesat memasuki atmosfer Bumi dalam kecepatan menengah untuk ukuran sebuah meteor, yakni 47 km per detik.

Marufin mengungkapkan bahwa hujan meteor Lyrids akan terlihat mulai tengah malam, yaitu saat rasi bintang Lyra terbit di kaki langit timur hingga menjelang fajar.

Terkait dengan dampak hujan meteor, Marufin mengatakan masayarakat tidak perlu khawatir karena debu-debu yang dibawa berukuran sangat kecil dan mayoritas akan menguap saat memasuki atmosfer Bumi.

“Untuk remah-remah komet yang berukuran sedikit lebih besar, yakni rata-rata sebesar ukuran butir pasir juga akan menguap juga di ketinggian 60 kilometer di atas permukaan laut (kmdpl),” ungkap Marufin.

Baca juga: Cara Melihat Hujan Meteor Quadrantid Malam Ini, Bisa Disaksikan di Langit Indonesia

Halaman:

Terkini Lainnya

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Resmi, Inilah Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Tren
Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Kisah Petugas Kebersihan Pesawat Jadi Pilot di Nigeria, Penantian 24 Tahun Terwujud

Tren
Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Menakar Peluang Indonesia Vs Irak pada Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024...

Tren
Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com