Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Butuh Tidur Lebih Lama dari Laki-laki, Ini Alasannya

Kompas.com - 17/04/2024, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Waktu tidur ideal manusia rata-rata tujuh sampai delapan jam setiap hari.

Namun ternyata, penelitian membuktikan perempuan butuh lebih banyak tidur dibandingkan laki-laki.

Pakar tidur Tom Coleman mengatakan, perempuan tertidur lebih cepat dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur nyenyak. Karena itu, mereka butuh tidur lebih lama daripada laki-laki.

"Tidur nyenyak dan tidur ringan sama pentingnya. Banyak pemulihan dan perbaikan fisik terjadi pada tidur nyenyak dan banyak perbaikan psikologis terjadi pada tidur ringan," jelasnya, diberitakan News Talk.

Baca juga: Benarkah Tidur Lagi Sehabis Subuh Picu Mimpi Buruk? Ini Penjelasan Pakar


Alasan perempuan butuh tidur lebih lama

Coleman mengungkapkan ada sejumlah alasan perempuan memerlukan lebih banyak istirahat dan tidur dibanding pria.

“Ada beberapa perdebatan mengenai hal ini. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa perempuan menggunakan lebih banyak otak mereka dibanding laki-laki,” kata dia.

Selain itu, dia menilai banyak perempuan merasa lelah lebih awal dan perlu segera tidur dalam waktu lama.

Di sisi lain, dia menyebut perempuan mengalami gangguan kondisi tubuh yang memengaruhi kualitas istirahatnya. Meski begitu, perempuan umumnya menangani gangguan tidur lebih baik dibandingkan laki-laki.

“Perempuan jauh lebih mampu mengatasi gangguan tidur dan lebih banyak perempuan yang cenderung bangun pagi dan tertidur lebih awal,” katanya.

Meski bisa menangani gangguan tidur, dikutip dari Sleep Foundation, penelitian membuktikan 40 persen perempuan lebih banyak menderita insomnia dibandingkan laki-laki.

Mereka juga hampir dua kali lebih mungkin didiagnosis menderita kecemasan dan depresi. Dua kondisi ini sangat terkait dengan insomnia. Penderita insomnia mengalami kesulitan tidur, tetap tertidur secara teratur, atau mengantuk pada siang hari.

Hormon juga menjadi alasan lain yang memengaruhi kebutuhan tidur. Perempuan dapat mengalami perubahan hormonal setiap bulan sepanjang hidup mereka. Ini berdampak pada ritme sirkadian tubuh sehingga menciptakan kebutuhan lebih besar untuk tidur.

Baca juga: Ramai soal Utang Tidur, Bisakah Dilunasi dengan Tidur Lebih Lama?

Gangguan tidur pada perempuan

Perempuan menopause mengalami gangguan tidur. Perempuan menopause mengalami gangguan tidur.
Dibandingkan laki-laki, ada beberapa kondisi yang mengakibatkan seorang perempuan mengalami gangguan tidur sehingga butuh tidur lebih lama.

Penelitian membuktikan, sepertiga perempuan yang menstruasi mengalami kesulitan tidur karena kram, sakit kepala, dan kembung. Akibatnya, mereka mengalami kantuk, kelelahan, dan kelelahan pada siang hari.

Selama hamil, perempuan mungkin mengalami sindrom yang membuat lebih sulit tertidur. Mereka juga rentan mengalami depresi, sleep apnea, nyeri, dan inkontinensia urin yang mengganggu tidur.

Halaman:

Terkini Lainnya

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com