Sementara itu, ilmuwan utama di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, Amir Caspi mengatakan, gerhana hanya berlangsung beberapa detik hingga menit saja. Sehingga, kebanyakan orang tidak bisa melakukan pengukuran dalam jangka waktu tertentu.
“Namun, Matahari sangatlah dinamis, beberapa proses memerlukan waktu beberapa menit atau bahkan detik, seperti jilatan api Matahari atau CME,” kata Caspi dilansir dari Space.
Mengingat peristiwa singkat seperti itu kecil kemungkinannya terjadi selama totalitas, hanya ada satu solusi yakni membuat totalitas lebih lama.
Salah satu cara untuk memperluasnya adalah dengan menggunakan jet supersonik dan mengejar bayangan bulan.
Para ilmuwan melakukannya pada tahun 1973 menggunakan Concorde, dengan total waktu 73 menit.
Alternatifnya adalah memfilmkan gerhana Matahari selama beberapa menit dari seluruh benua, dengan harapan seseorang di suatu tempa dapat mengetahui awal atau akhir suatu peristiwa.
Hal ini jarang terjadi, tetapi akan terjadi pada tanggal 8 April 2024.
Pada hari itu, totalitas akan tiba di AS di Texas pada pukul 13:27 CDT dan berangkat di Maine pada pukul 15:35 EDT, dengan total waktu 68 menit.
Proyek Citizen Continental-America Telescopic Eclipse (CATE 2024), yang dipimpin Caspi, adalah upaya untuk membuat film 3D berdurasi 60 menit terus menerus dari korona Matahari dalam cahaya terpolarisasi, menggunakan 35 tim yang terdiri dari tiga atau empat ilmuwan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.