KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi hitung suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Rabu (20/3/2024) malam.
Untuk diketahui, Pemilu 2024 diikuti oleh 18 peserta partai politik dan berebut kursi parlemen.
Diketahui, sebanyak 8 peserta partai politik dinyatakan lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT), sedangkan 10 partai politik lainnya gagal melenggang ke Senayan.
Merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik harus meraup suara minimal 4 persen untuk bisa lolos parlemen.
Dari 10 partai yang dinyatakan tak memenuhi PT, ada tiga partai yang sebelumnya digadang-gadang lolos. Mereka adalah PPP, PSI, dan Perindo.
Berikut respons tiga partai itu usai tak lolos parlemen.
Baca juga: Kata Nasdem, PKB, PKS soal Hasil Pilpres 2024 yang Dimenangkan oleh Prabowo-Gibran
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengaku terkejut dengan perolehan suara Pileg 2024.
Ini merupakan kegagalan pertama mereka dalam sejarah untuk mengirimkan wakilnya ke Senayan.
"Tentu kami terkejut dengan hasil rekapitulasi secara bertentangan karena tidak sesuai, berbeda dengan data internal kami," kata Awiek dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/3/2024).
Merespons hasil Pemilu 2024, PPP akan menempuh jalur konstitusi melalui gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Pasalnya, data internal partai berbeda dengan hasil perolehan suara di KPU.
Menurutnya, data internal PPP menyebut partai tersebut berhasil memperoleh suara sebesar 4,04 sampai 4,05 persen.
"Jadi memang dari yang diumumkan oleh KPU kalau berdasarkan rekapitulasi itu tidak jauh berbeda. Ada selisih 100-250 ribu suara," ujar Achmad
Baca juga: Kiprah PPP di Pemilu, Pertama Kali dalam Sejarah Gagal ke Senayan.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga gagal lolos ke parlemen karena hanya memperoleh 2,8 persen suara.
Meski demikian, perolehan suara PSI meningkat dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang hanya memperoleh 2.650.361 (1,89 persen) suara.