Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Ingatkan Bahaya Toksoplasma bagi Kehamilan, Bisa Picu Keguguran

Kompas.com - 22/03/2024, 11:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Kemudian, seseorang dapat terinfeksi T. gondii ini jika parasit masuk melalui mulut saat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan belum dimasak dengan benar.

Selain itu, manusia juga dapat tertular ketika menyentuh tanah yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mulutnya.

Infeksi juga bisa terjadi saat mengonsumsi sayuran yang ditanam di tanah terkontaminasi, dan tidak dicuci dengan baik sebelum dimakan.

“Jadi wanita hamil harus ekstra hati-hati agar tidak tertular toksoplasmosis karena risikonya terhadap bayi yang dikandungnya,” tutur Indra.

Baca juga: Kisah Kucing Oyen 2 Kali Tersangkut Dinding, Diselamatkan Damkar

Berbentuk oosista

Terpisah, dosen fakultas kedokteran hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo mengungkapkan bahwa T. gondii yang keluar dari kotoran hewan yakni berbentuk oosista.

Oosista tersebut, ungkap Slamet, adalah semacam telur yang dihasilkan oleh T. gondii dewasa.

Untuk bisa berkembang lebih lanjut atau bersporulasi, oosista itu membutuhkan lingkungan hangat dan lembap-basah selama 3-5 hari.

“Di tempat kering seperti pasir, oosista akan dehidrasi dan mati atau tidak bisa bersporulasi,” ungkap Slamet saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Sedangkan oosista yang bisa bersporulasi akan mencemari tanah, air, serta tumbuhan seperti rumput dan sayuran dan kemudian menghasilkan sporozoit.

“Kemudian sengaja atau tidak sengaja, (akan) termakan, terminum, tertelan oleh manusia atau hewan, misal mencemari sayuran yang sering dimakan mentah seperti selada, kemangi, timun, rumput, dan lain-lain,” ungkap Slamet.

Sporozoit yang masuk ke dalam tubuh itu kemudian akan terbawa aliran peredaran darah dan menempel pada organ atau janin dan membentuk cyste atau kista.

Kista ini juga banyak ditemukan di dalam hewan berdarah panas, seperti kambing, sapi, ayam, dan sebagainya.

“Suatu saat hewan ini disembelih dan daging yang mengandung kista tidak dimasak sampai betul-betul matang, maka kista yang termakan atau oosista bersporulasi yang tertelan akan berkembang dalam tubuh,” tuturnya.

“Sampai sini bisa diketahui bahwa penularan toksoplasmosis ke manusia justru melalui daging hewan yang tidak dimasak sempurna seperti steak, sate, tongseng, serta sayuran yang terkontaminasi oosista, jadi bukan karena kontak langsung dengan kucing,” imbuhnya.

Baca juga: Jangan Bunuh Kutu Kucing dengan Dipencet, Ini Risikonya

Cara mencegah penularan

Oleh karena itu, seseorang bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan agar tidak tertular T. gondii, antara lain dengan melakukan hal-hal berikut:

  • Pastikan daging yang Anda makan dimasak dengan benar atau dibekukan pada suhu minus 20 derajat Celsius setidaknya 24 jam sebelum dimakan. Semua daging yang dimakan oleh ibu hamil harus benar-benar matang.
  • Cuci tangan, peralatan dapur, meja, dan wastafel jika bersentuhan dengan daging mentah.
  • Jangan minum air yang tidak diolah.
  • Hanya minum susu dan produk susu yang telah dipasteurisasi.
  • Cuci atau kupas buah dan sayuran mentah.
  • Cuci tangan sebelum makan.
  • Pelajari lebih lanjut tentang makanan yang harus dihindari saat hamil.

Apabila memelihara hewan, makan berikut ini sejumlah tindakan pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Menutupi lubang pasir saat tidak digunakan.
  • Mencuci tangan setelah berkebun atau menghabiskan waktu di luar ruangan.
  • Memberi makan kucing dengan makanan kering, kalengan, atau dimasak.
  • Pastikan baki kotoran dikosongkan setiap hari dan didesinfeksi dengan air mendidih secara teratur.
  • Mencegah kucing berburu atau memakan hewan yang ditemukannya di luar ruangan, karena mereka mungkin terinfeksi.
  • Menghindari mengganti kotoran kucing, atau dengan memakai sarung tangan saat mengganti kotoran kucing dan mencuci tangan setelahnya.

Baca juga: Ramai soal Bahaya Toksoplasma, Pakar: Tak Menular via Kontak Langsung dengan Kucing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com