Ganjar berharap, nantinya terdapat kesamaan poin-poin masalah dengan gugatan yang diajukan oleh kubu Anies-Muhaimin.
Poin-poin yang dimaksud yakni mengenai dugaan adanya kecurangan dalam proses Pilpres 2024.
"Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) umpama. Logika yang paling sederhana 1 TPS (maksimal) 300, tapi hasilnya lebih, itu yang paling gampang. Dan terjadinya di mana-mana. Kami melihat sistematis betul ini terjadi," tutur Ganjar.
"Mudah-mudahan nanti akan ada pakar yang disiapkan oleh tim untuk bisa membongkar cerita itu, sehingga bisa membuka mata masyarakat," lanjutnya.
Ganjar juga mengatakan bahwa permasalahan Pilpres 2024 tersebut sudah mendapat sorotan luar negeri.
Sebelumnya, Komite Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menanyakan netralitas Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024.
"Bahkan luar negeri pun memberikan catatan lho kepada kita. Ini penyelenggara pemilunya kok seperti itu? Jadi pasti dari 01 punya catatan tersendiri tapi kami juga punya catatan sendiri," jelasnya.
"Apakah nanti dalam persidangan ada kesamaan dan sebagainya. Mari kita lihat di persidangan saja," sambungnya.
Baca juga: Daftar Artis yang Lolos dan Gagal ke Senayan
(Sumber: Kompas.com/Aryo Putranto Saptohutomo, Nicholas Ryan Aditya | Editor: Icha Rastika)