Penderita kista ovarium mungkin tidak akan merasakan gejala apa pun saat mengalami kondisi ini. Mereka baru menyadari punya kista saat menjalani pemeriksaan.
Meski begitu, tak jarang penderita kista ovarium akan mengalami beberapa gejala. Berikut tanda-tanda yang mungkin dialami penderita kista ovarium.
Penderita yang kistanya pecah akan mengalami gejala lain berupa rasa tidak nyaman di perut dan keluar bercak dari vagina atau pendarahan. Berikut tanda kista ovarium yang pecah.
Jika mengalami kondisi tersebut, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Baca juga: Benarkah Setiap Wanita Mempunyai Kista? Ini Penjelasan Dokter
Dikutip dari Mayo Clinic, ada beberapa faktor risiko yang berpotensi menyebabkan seorang perempuan mengalami kista ovarium. Berikut rinciannya.
Hingga saat ini, belum ada cara pasti untuk mencegah kista ovarium. Namun, perempuan perlu menjalani pemeriksaan panggul secara teratur untuk memastikan kondisi pada ovarium.
Mengawasi perubahan yang timbul saat berada dalam siklus menstruasi juga diperlukan untuk mengetahui adanya kondisi yang tidak biasa.
Dilansir dari Cleveland Clinic, konsumsi obat yang mengandung hormon seperti pil KB dapat menghentikan ovulasi. Beberapa penelitian menunjukkan pil tersebut dapat mengurangi kista tertentu kambuh.
Baca juga: Darah Menstruasi Menggumpal Tanda Ada Kista? Ini Penjelasan Dokter
Diberitakan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, perempuan yang diduga menderita kista ovarium akan menjalani pemindaian ultrasonografi menggunakan alat yang dimasukkan ke vagina. Ini dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tersebut.
Jika ada kekhawatiran kista bisa menjadi kanker, dokter akan melakukan tes darah untuk mencari sel yang mengindikasikan kanker ovarium.
Kista ovarium dapat hilang secara alami dalam waktu beberapa bulan. Karena itu, dokter akan memantau ukuran dan kondisi yang terjadi sebelum melakukan tindakan tertentu.
Jika pasien merasa sakit, dokter akan meresepkan pil KB atau obat hormonal lainnya. Pengobatan ini tidak menghilangkan kista tapi dapat mencegah kista baru.
Namun, dokter akan melakukan pembedahan terhadap kista yang berukuran besar, tidak kunjung hilang, atau menimbulkan gejala serius. Pasien dalam masa menopause juga akan melakukan pembedahan karena kista lebih mungkin bersifat kanker.
Dokter yang melakukan pembedahan dengan hanya mengangkat kista dan membiarkan ovarium utuh. Jika tidak bisa, maka ada potensi satu ovarium diangkat.
Ada juga pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat kedua ovarium. Keadaan ini membuat perempuan yang menjalani pembedahan tidak mampu menghasilkan sel telur sehingga tidak dapat hamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.