Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Globofobia, Rasa Takut Berlebihan terhadap Balon, Berikut Gejalanya

Kompas.com - 12/03/2024, 13:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Fobia adalah rasa takut yang luar biasa terhadap suatu obyek, tempat, situasi, perasaan, atau binatang tertentu.

Fobia bahkan dikategorikan sebaga salah satu jenis gangguan kecemasan, di mana seseorang akan mengalami ketakutan yang kuat dan irasional terhadap sesuatu.

Ketika mengalami fobia, Anda akan selalu berusaha menghindari apa yang ditakuti. Ini diikuti gejala detak jantung yang cepat, gemetar, hingga sesak napas.

Kondisi fobia lebih menonjol daripada rasa takut dan dapat berkembang ketika seseorang memiliki rasa bahaya berlebihan dan tidak realistis tentang sesuatu.

Beberapa orang bahkan bisa mengalami fobia yang cukup aneh bagi masyarakat pada umumnya, salah satunya adalah globofobia.

Baca juga: Awas, Fobia Bisa Menurun pada Anak, Kenali Cara Pencegahannya


Apa itu globofobia?

Dilansir dari laman Live Science, orang yang mengalami globofobia dapat memiliki rasa takut yang kuat saat melihat, menyentuh, atau bahkan mencium bau balon.

Namun, kebanyakan orang yang menderita globofobia tidak seekstrem itu, sebagian besar hanya takut pada suara letupan balon.

Kondisi globofobia sering kali berkembang karena 'dikejutkan' oleh balon yang meledak dan biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan dapat menetap hingga dewasa.

Baca juga: Kenali Gejala Cacophobia, Fobia Orang Jelek

Ini menimbulkan hipotesis bahwa globofobia adalah ‘trauma’ masa kanak-kanak yang mengarah pada apa yang disebut ‘kecemasan antisipatif’.

Ini adalah perasaan cemas yang lebih mengkhawatirkan apa yang mungkin akan terjadi dibandingkan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Sama seperti fobia pada umumnya yang akan merasa cemas dan stres saat menemui apa pun objek atau keadaan yang ditakuti, globofobia pun demikian.

Baca juga: 7 Fobia Paling Aneh di Dunia, Takut terhadap Pisang hingga Pakaian

Gejala globofobia

Gejala globofobia, takut terhadap balon.iStockphoto/Koldunova_Anna Gejala globofobia, takut terhadap balon.

Seseorang yang fobia terhadap balon mungkin mengalami reaksi fisik dan emosional yang intens saat melihat atau memikirkan balon.

Semua fobia, termasuk globofobia, dapat menimbulkan perasaan cemas karena objek atau situasi fobia hampir selalu dianggap sebagai ancaman.

Karena anggapan ancaman bersifat individual dan sangat subjektif, gejala globofobia yang dialami bisa bersifat spesifik dan umum.

Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan antara Fobia dan Rasa Takut

Dikutip dari laman Practical Psychology, berikut adalah beberapa gejala globofobia:

  • Merasa cemas saat berada di dekat balon.
  • Serangan panik atau serangan kecemasan dalam situasi di mana ada atau diperkirakan akan ada balon.
  • Perilaku menghindari situasi yang mungkin melibatkan balon.
  • Gejala fisiknya seperti detak jantung cepat, berkeringat, gemetar, dan sesak napas saat berhadapan dengan balon.
  • Merasa tidak berdaya atau tidak terkendali dengan adanya balon.
  • Pikiran obsesif atau mimpi buruk yang berhubungan dengan balon.
  • Depresi, mudah tersinggung, atau perubahan suasana hati lainnya yang berhubungan dengan balon.

Baca juga: Mengenal Chrometophobia, Fobia pada Uang, Gejala dan Penyebabnya

Seseorang yang menderita globofobia mungkin memiliki semua, beberapa, atau bahkan gejala lain yang berbeda dari daftar di atas.

Hal tersebut disebabkan oleh sifat subjektif dari globofobia dan pengalaman pribadi penderitanya selama hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com