Sebagai informasi, ikan lele memiliki proses pembuahan telur dan pertumbuhan embrio yang terjadi di luar tubuh.
Pada fase organogenesis atau pembentukan organ, rentan terjadi mutasi bila terpapar zat-zat kimia teratogen.
Teratogen sendiri merupakan zat kimia (termasuk obat) yang dapat memengaruhi perkembangan organ dan pertumbuhan embrio.
“Pengaruh teratogen dapat menyebabkan kematian pada embrio, sehingga telur gagal menetas,” ucap Slamet.
“Namun, terkadang ada embrio atau janin yang mampu bertahan hidup dan menetas dalam kondisi cacat fisik,” imbuhnya.
Oleh karena itu, semua jenis ikan dapat memiliki cacat fisik, karena sama-sama bisa terpapar zat kimia teratogen.
Baca juga: Viral, Video Ikan Disebut Hibernasi Berbulan-bulan Tanpa Air dan Masih Hidup, Ini Kata Pakar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.