Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Ikan Lele Bertubuh Mungil dan Imut, Ini Penyebabnya Menurut Ahli

Dalam video yang diunggah oleh akun X (Twitter) @sosmedkeras pada Minggu (10/3/2024), tampak seekor ikan lele bertubuh pendek dengan warna hitam kecoklatan tersebut berenang dalam sebuah ember hitam.

Ukuran dan panjang tubuh lele yang tak sesuai ini pun menarik perhatian warganet. Karenanya, pengunggah menyebutnya dengan "ikan yeye" karena dianggap lucu.

“Cebelapa imuc nya acu. Imut cekayi,” bunyi keterangan dalam unggahan.

Lantas, apa yang menyebabkan tubuh ikan lele menjadi seperti itu?

Penjelasan ahli

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo mengatakan, ikan lele dalam video tersebut merupakan jenis Phractocephalus hemioliopterus.

Namun, ukuran tubuhnya yang tak sesuai itu mengindikasikan bahwa lele tersebut mengalami cacat genetik atau bawaan.

“Normalnya ikan ini memiliki bentuk tubuh seperti catfish pada umumnya,” kata Slamet saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/3/2024).

Dengan adanya cacat genetik seperti itu, ikan akan kehilangan sebagian belakang tubuh hingga bagian ekornya.

Bentuk ikan lele tersebut kemudian menjadi unik karena sirip punggungnya masih ada, dengan sirip perut menonjol ke belakang yang tampak seperti ekor.

Diketahui, ikan lele jenis ini berasal dari Amerika Latin dengan penamaan yang berbeda di setiap negara.

“Di Venezuela dinamakan cajaro, di Guyana disebut banana catfish, dan di Brazil dinamakan pirarara yang berasal dari kata pira dan arara dalam bahasa Tupi,” Ungkap Slamet.

Meski berasal dari Amerika Latin, ikan lele jenis ini sudah dikenalkan ke Indonesi sebagai ikan hias akuarium atau kolam khusus.

Namun demikian, kata Slamet, semua jenis ikan, termasuk ikan lele, juga dapat mengalami cacat fisik seperti itu.

Penyebab cacat genetik

Slamet menerangkan, kelainan ikan lele yang memiliki bentuk pendek itu disebabkan oleh paparan zat kimia teratogen saat masih di dalam telur.

Sebagai informasi, ikan lele memiliki proses pembuahan telur dan pertumbuhan embrio yang terjadi di luar tubuh.

Pada fase organogenesis atau pembentukan organ, rentan terjadi mutasi bila terpapar zat-zat kimia teratogen.

Teratogen sendiri merupakan zat kimia (termasuk obat) yang dapat memengaruhi perkembangan organ dan pertumbuhan embrio.

“Pengaruh teratogen dapat menyebabkan kematian pada embrio, sehingga telur gagal menetas,” ucap Slamet.

“Namun, terkadang ada embrio atau janin yang mampu bertahan hidup dan menetas dalam kondisi cacat fisik,” imbuhnya.

Oleh karena itu, semua jenis ikan dapat memiliki cacat fisik, karena sama-sama bisa terpapar zat kimia teratogen.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/11/130000165/video-viral-ikan-lele-bertubuh-mungil-dan-imut-ini-penyebabnya-menurut-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke