Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Malaysia Airlines MH370 Hilang, Diduga Jatuh di Samudra Hindia

Kompas.com - 08/03/2024, 06:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Lokasi hilangnya MH370 berada di Teluk Thailand antara Malaysia dan Vietnam.

ACARS, alat yang berfungsi mengumpulkan informasi tentang kinerja pesawat dan pilot juga tidak mengirimkan data pukul 01.37 atau setengah jam setelah pengiriman terakhir.

Baca juga: Hilang Sejak 2014, Peneliti Duga Pesawat Malaysia MH370 Berada di Barat Perth, Australia

MH370 terdeteksi melewati Selat Malaka

Seorang perwira Angkatan Udara Malaysia mengatakan, radar militer melacak pesawat itu saat melewati pulau kecil yang disebut Pulau Perak di Selat Malaka.

Keterangan Angkatan Udara Malaysia tersebut menunjukkan, MH370 sudah berada di sisi lain Semenanjung Malaysia atau sudah berada ratusan mil dari jalur sebenarnya.

Perdana Menteri Malaysia pada saat itu, Najib Razak, menyatakan bahwa MH370 terbang ke arah barat Semenanjung Malaysia menurut radar militer.

Diyakini, MH370 mengarah ke barat laut ke Teluk Benggala atau ke barat daya ke Samudra Hindia.

Itulah terakhir kalinya radar sipil atau militer diketahui melacak MH370.

Pesawat tersebut seharusnya tiba di Beijing pukul 06.30 waktu setempat. Malaysia Airlines kemudian mengumumkan hilangnya di MH370 di Facebook pukul 07.24.

Baca juga: Viral, Foto Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Bawah Laut, Ini Faktanya

MH370 diduga mengarah ke Samudra Hindia

Diberitakan Kompas.com, Kamis (8/3/2018), MH370 diduga menghilang di Samudra Hindia dan seluruh penumpang beserta kru tidak ada yang selamat.

Belasan negara terlibat dalam pencarian MH370. Namun, tidak ada satu pun yang mengetahui di mana MH370 berada.

Pemerintah Australia yang turun dalam pencarian menunjukkan, MH370 terbang secara autopilot selama beberapa jam.

Setelah itu, MH370 diduga kehabisan bahan bakar dan jatuh di wilayah selatan Samudra Hindia.

Para pejabat tidak mempublikasikan spekulasi terkait siapa yang mengaktifkan mode autopilot atau mengapa mode ini diaktifkan setelah pesawat terbang keluar jalur.

Namun, tim pencari mengindikasikan adanya kemungkinan para kru dan penumpang menjadi tidak responsif karena mengalami hipoksia atau kehilangan oksigen beberapa saat sebelum pesawat jatuh.

(Sumber: Kompas.com/Ervan Handoko).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com