Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Akhirnya Tahu Bagaimana Kehidupan Awal di Bumi Terbentuk

Kompas.com - 06/03/2024, 08:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah peneliti memperkirakan, Bumi mulai mengembangkan lingkungan yang cocok untuk kehidupan sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Namun selama ini, belum ada orang yang memahami bagaimana awal kehidupan yang muncul di permukaan Bumi. Peneliti hanya tahu, bahwa awal kehidupan pastinya dimulai dari hal kimiawi.

Akhirnya, sebuah penelitian yang baru dirilis pada Februari 2024 berhasil mengungkapkan proses terbentuknya sel pertama yang menandai awal kehidupan di Bumi.

Tim dari The Scripps Research Institute di California, Amerika Serikat menerbitkan temuan tersebut secara online pada 29 Februari 2024 di jurnal Chem.

Para peneliti menemukan sebuah proses kimia yang disebut fosforilasi yang dapat menciptakan proses pembentukan kehidupan makhluk hidup pertama di Bumi.

“Temuan ini membantu kita lebih memahami lingkungan kimia di masa awal Bumi sehingga kita dapat mengungkap asal usul kehidupan dan bagaimana kehidupan dapat berevolusi di masa awal Bumi," ujar peneliti senior proyek tersebut, Ramanarayanan Krishnamurthy, dikutip dari Science Daily.

Baca juga: 10 Fenomena Langit Maret 2024, Ada Hilal dan Asteroid Melintas Dekat Bumi


Proses pembentukan kehidupan Bumi

Peneliti dari The Scripps Research Institute mengetahui kumpulan lemak berbentuk bola yang disebut sel proto, merupakan cikal bakal sel pada awal kehidupan Bumi.

Sel proto ini dianggap sebagai bahan penyusun penting bagi biokimia awal di permukaan Bumi.

Sel proto awalnya diduga muncul dari sumber air panas bawah laut Bumi yang kemudian menjalani evolusi struktur biologis yang lebih kompleks.

Tim peneliti kemudian melakukan eksperimen dengan hipotesis proses fosforilasi terjadi secara meluas dalam fungsi biologis tubuh. 

Tim ini lalu bereksperimen dengan menciptakan kondisi laboratorium mirip dengan masa awal terbentuknya Bumi. Mereka menggabungkan bahan kimia seperti asam lemak dan gliserol untuk menciptakan struktur yang mirip sel proto.

Setelah beberapa penyesuaian, para peneliti mendapatkan reaksi kimia yang membuktikan fosforilasi mungkin bekerja mengembangkan sel proto.

Diberitakan Science Alert, proses fosforilasi terjadi ketika kelompok atom yang mengandung fosfor bercampur dengan molekul.

Hal ini menghasilkan sel proto dengan struktur kompleks. Sel proto dari proses ini lebih maju, lebih fleksibel, stabil, dan aktif secara kimia.

Tim meyakini percobaan yang dilakukan mampu menciptakan lingkungan kimia yang serupa dengan awal pembentukan sel pertama di Bumi sekitar empat miliar tahun lalu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com