Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Ingatkan Efek Konsumsi Makanan Gosong bagi Kesehatan, Bisa Picu Kanker

Kompas.com - 05/03/2024, 15:06 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin akan menghindari makan makanan gosong karena aroma hangus dan rasanya yang sedikit pahit.

Tapi, ada juga sebagian orang lagi justru suka mengonsumsi makanan sedikit gosong seperti hidangan bakar-bakaran atau biskuit yang terlalu lama berada di dalam oven.

Ada juga orang yang bahkan meyakini makanan gosong seperti biskuit punya manfaat bagi kesehatan.

Lalu, benarkan ada manfaat kesehatan mengonsumsi makanan gosong? Apa saja risiko atau efek makan makanan gosong? Berikut jawaban ahli. 

Baca juga: Mengenal Apa Itu Akrilamida, Senyawa Berbahaya di Balik Nikmatnya Gorengan

Efek konsumsi makanan gosong

Dokter penyakit dalam spesialis gastroenterologi dan hepatologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo,  Ari Fahrial Syam menyatakan, makanan gosong tidak ada manfaatnya untuk kesehatan.

Dokter yang juga akademisi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini justru menyebutkan, makanan yang dimasak sampai gosong seperti biskuit atau bebakaran memiliki efek buruk bagi pencernaan.

"Ini yang harus diketahui masyarakat, iskuit gosong bukan memiliki efek baik bagi pencernaan, justru sebaliknya bisa menyebabkan gangguan pencernaan," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/2/2024) malam.

Ari menjelaskan, makanan gosong menimbulkan gangguan pencernaan karena makanan tersebut mengandung zat yang bersifat racun atau toksik. Zat tersebut salah satunya adalah akrilamida.

Akrilamida adalah senyawa kimia yang terbentuk pada makanan selama diproses menggunakan suhu tinggi, seperti saat digoreng, dipanggang, atau dibakar.

"Ini (akrilamida) bisa membuat kerusakan sistem DNA kita yang pada akhirnya bisa menyebabkan kanker," ungkap Ari.

Dia menambahkan, orang yang terus-terusan makan makanan gosong akan memicu kanker pada saluran pencernaannya.

Ini karena makanan yang dimasak dalam suhu tinggi sampai gosong juga mengandung senyawa bersifat karsinogen atau pemicu kanker.

Ari kembali menegaskan, konsumsi makanan gosong dalam bentuk apapun tidak memiliki manfaat bagi kesehatan manusia.

"Anjuran mengonsumsi biskuit yang gosong untuk mengatasi maag atau sakit lambung merupakan anjuran yang sesat," tegasnya.

Baca juga: Bahaya Merebus Susu sampai Gosong dan Cara Mengatasinya

Nutrisi makanan terganggu

Makanan gosong mengandung akrilamida, zat yang diduga dapat meningkatkan risiko kanker.SHUTTERSTOCK/Bela Zamsha Makanan gosong mengandung akrilamida, zat yang diduga dapat meningkatkan risiko kanker.
Terpisah, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan mengatakan, makanan yang diolah hingga gosong akan merusak nutrisi di dalam makanan itu sendiri.

"Kalau gosong yang cepat rusak adalah protein dan beberapa vitamin B, C," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Ali menjelaskan, kandungan nutrisi tersebut tidak tahan panas. Akibatnya, kandungan protein dan beberapa vitamin dalam makanan tersebut akan rusak.

Namun, dia menegaskan, makanan yang gosong akan tetap mengandung nutrisi tadi.

"Bukan hilang (tapi kandungan tersebut cepat rusak dari makanan gosong)," tegas dia.

Seperti diketahui, protein bermanfaat sebagai penyusun hampir semua sel tubuh, termasuk tulang, otot, paru-paru, rambut, dan kulit. Protein juga berfungsi memelihara atau memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Makanan yang tinggi protein antara lain seperti ayam, sapi, telur, makanan laut, susu dan olahannya, serta kacang-kacangan.

Sementara vitamin dapat menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, serta mencegah penyakit.

Vitamin terkandung dalam buah-buahan, sayur-sayuran, daging, dan produk susu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com