Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter Ingatkan Efek Konsumsi Makanan Gosong bagi Kesehatan, Bisa Picu Kanker

Tapi, ada juga sebagian orang lagi justru suka mengonsumsi makanan sedikit gosong seperti hidangan bakar-bakaran atau biskuit yang terlalu lama berada di dalam oven.

Ada juga orang yang bahkan meyakini makanan gosong seperti biskuit punya manfaat bagi kesehatan.

Lalu, benarkan ada manfaat kesehatan mengonsumsi makanan gosong? Apa saja risiko atau efek makan makanan gosong? Berikut jawaban ahli. 

Efek konsumsi makanan gosong

Dokter penyakit dalam spesialis gastroenterologi dan hepatologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo,  Ari Fahrial Syam menyatakan, makanan gosong tidak ada manfaatnya untuk kesehatan.

Dokter yang juga akademisi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini justru menyebutkan, makanan yang dimasak sampai gosong seperti biskuit atau bebakaran memiliki efek buruk bagi pencernaan.

"Ini yang harus diketahui masyarakat, iskuit gosong bukan memiliki efek baik bagi pencernaan, justru sebaliknya bisa menyebabkan gangguan pencernaan," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/2/2024) malam.

Ari menjelaskan, makanan gosong menimbulkan gangguan pencernaan karena makanan tersebut mengandung zat yang bersifat racun atau toksik. Zat tersebut salah satunya adalah akrilamida.

Akrilamida adalah senyawa kimia yang terbentuk pada makanan selama diproses menggunakan suhu tinggi, seperti saat digoreng, dipanggang, atau dibakar.

"Ini (akrilamida) bisa membuat kerusakan sistem DNA kita yang pada akhirnya bisa menyebabkan kanker," ungkap Ari.

Dia menambahkan, orang yang terus-terusan makan makanan gosong akan memicu kanker pada saluran pencernaannya.

Ini karena makanan yang dimasak dalam suhu tinggi sampai gosong juga mengandung senyawa bersifat karsinogen atau pemicu kanker.

Ari kembali menegaskan, konsumsi makanan gosong dalam bentuk apapun tidak memiliki manfaat bagi kesehatan manusia.

"Anjuran mengonsumsi biskuit yang gosong untuk mengatasi maag atau sakit lambung merupakan anjuran yang sesat," tegasnya.

"Kalau gosong yang cepat rusak adalah protein dan beberapa vitamin B, C," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Ali menjelaskan, kandungan nutrisi tersebut tidak tahan panas. Akibatnya, kandungan protein dan beberapa vitamin dalam makanan tersebut akan rusak.

Namun, dia menegaskan, makanan yang gosong akan tetap mengandung nutrisi tadi.

"Bukan hilang (tapi kandungan tersebut cepat rusak dari makanan gosong)," tegas dia.

Seperti diketahui, protein bermanfaat sebagai penyusun hampir semua sel tubuh, termasuk tulang, otot, paru-paru, rambut, dan kulit. Protein juga berfungsi memelihara atau memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Makanan yang tinggi protein antara lain seperti ayam, sapi, telur, makanan laut, susu dan olahannya, serta kacang-kacangan.

Sementara vitamin dapat menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, serta mencegah penyakit.

Vitamin terkandung dalam buah-buahan, sayur-sayuran, daging, dan produk susu.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/05/150600465/dokter-ingatkan-efek-konsumsi-makanan-gosong-bagi-kesehatan-bisa-picu

Terkini Lainnya

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke