Kemudian, jika peredaran darah terhambat, kerja jantung menjadi tidak optimal seperti normalnya.
Baca juga: Sejarah Selai Kacang, Dari Menu Sanatorium Menjadi Bahan Olesan Roti
Dilansir dari EatingWell, mengonsumsi kacang rutin juga diketahui dapat membantu seseorang mengontrol berat badannya sehingga terhindar dari obesitas.
Sebab, kacang-kacangan membuat seseorang merasakan kenyang lebih lama yang pada akhirnya mencegah mereka mengonsumsi camilan secara berlebihan.
Rasa kenyang lebih lama itu dipicu dari kandungan luar biasa yang ada di kacang, seperti lemak, serat, dan protein.
Meski memberikan sejumlah manfaat, mengonsumsi kacang secara rutin juga dapat memicu sejumlah masalah kesehatan.
Masalah kesehatan seperti di jantung dan otak disebabkan oleh kadar natrium di dalam darah yang terlalu tinggi.
Cara pengolahan kacang memengaruhi dampak yang akan terjadi pada tubuh seseorang. Biasanya, natrium tinggi terkandung di kacang yang diasinkan atau diberi rasa.
Mengonsumsi terlalu banyak kacang juga dapat membuat seseorang menderita selenosis, kondisi keracunan selenium.
Keracunan selenium itu bisa menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan, serta sensasi terbakar atau ditusuk-tusuk.
Kandungan selenium yang ada di setiap kacang pun berbeda-beda. Kacang brasil memiliki konsentrasi selenium tertinggi.
Setiap gram kacang brasil mengandung 35 mikrogram selenium, itu sekitar dua pertiga dari asupan yang direkomendasikan.
Dengan kata lain, makan satu hingga dua kacang per hari, sudah memenuhi kebutuhan harian selenium.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Berhenti Konsumsi Gula?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.