Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bisa Terjadi Angin Puting Beliung? Berikut Faktor Penyebabnya

Kompas.com - 23/02/2024, 19:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Angin puting beliung adalah istilah yang diberikan untuk fenomena angin kencang yang berputar-putar membentuk pusaran.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puting beliung adalah sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia.

Sebagian besar tornado terbentuk pada sore hari. Saat di mana matahari telah memanaskan tanah dan atmosfer, cukup untuk menghasilkan badai petir.

Tidak jauh berbeda dengan angin puting beliung yang umumnya terjadi saat musim pancaroba, baik siang maupun sore hari.

Baca juga: Media Asing Soroti Puting Beliung yang Terjang Jatinangor dan Rancaekek, Sebut sebagai Angin Terkuat di Indonesia


Lantas, kenapa bisa terjadi angin puting beliung?

Penyebab angin puting beliung

Pertanyaan “kenapa bisa terjadi angin puting?” dapat terjawab dengan mengetahui mengapa fenomena tornado bisa terjadi.

Sebab, puting beliung adalah istilah yang dipakai oleh masyarakat Indonesia untuk bentuk tornado yang terjadi dalam skala yang kecil.

Tornado terbentuk ketika udara yang hangat dan lembap bertabrakan dengan udara yang dingin dan kering. Arus udara di dalam awan bergesekan naik dan turun sampai membentuk pusaran angin

Baca juga: Tips Aman Berlindung Saat Puting Beliung, Apa yang Harus Dilakukan?

Dikutip dari laman Britannica, fenomena yang mendasari terjadinya tornado adalah badai supercell yang menyedot udara hangat dan kelembapan ke atas, kemudian memuntahkan udara kering yang dingin ke tanah.

Aliran udara hangat yang naik ke atas (updraft) menyebabkan pusaran membengkak dengan uap air, menciptakan awan corong spiral di tengahnya.

Di sisi lain, aliran udara dingin ke bawah kemudian melawan spiral ke atas awan corong, memfokuskan awan ke area yang lebih kecil dan meningkatkan kecepatannya.

Baca juga: BMKG: Daerah Berpotensi Angin Puting Beliung 22-25 Februari 2024 dan Upaya Mitigasinya

Dengan tekanan dan berat yang cukup dari aliran udara dingin ke bawah, awan corong yang bergerak cepat terpaksa mendarat di tanah, terciptalah pusaran angin yang disebut tornado.

Angin puting beliung atau yang biasanya disebut dengan istilah twister, adalah jika ukuran dan kecepatan tornado tidak cukup besar.

Intensitas puting beliung di Indonesia

Ilustrasi tornado. iStockphoto/mdesigner125 Ilustrasi tornado.

Mereka bisa hadir dengan ukuran dan kecepatan pusaran angin yang berbeda-beda. Dan untuk ukuran tornado skala kecil dikenal dengan istilah puting beliung, khususnya di Indonesia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com