Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Zaman Es Kecil, Saat Kanal Membeku dan Pemakaman Ditunda dalam Waktu Lama

Kompas.com - 23/02/2024, 07:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Seniman Italia Gabriel Bella juga menggambarkan zaman es kecil dengan memaparkan bahwa kanal-kanal Venesia membeku pada 1708.

Lukisan dan ukiran lain dari Mediterania menunjukkan bahwa lagunanya membeku setidaknya dua kali lagi di abad ke-18 atau sekitar tahun 1789 dan 1791.

Baca juga: Video Viral Cara Mengecek Uang Palsu dengan Digosok Es Batu, Ini Kata BI

Dampak zaman es kecil

Zaman es kecil mempunyai dampak yang sangat parah terhadap kaum petani dan masyarakat miskin perkotaan, dikutip dari National Geographic, Selasa (20/2/2024),

Dalam bukunya The Little Ice Age, penulis Brian Fagan menggambarkan bahwa penduduk desa di Pegunungan Alpen hidup dengan roti yang terbuat dari kulit kacang tanah yang dicampur dengan barley dan tepung oat.

Selain itu, sebuah catatan tahun 1648 memaparkan bahwa banyak tangisan dan air mata dari orang-orang miskin yang kelaparan.

Peneliti dari Goldsmiths, University of London, Ariel Hessayon mengatakan, beberapa negara Eropa mengalami kelaparan besar pada akhir tahun 1600-an.

Menurutnya, musim dingin tahun 1684 begitu parah sehingga Raja Charles II mengizinkan pengumpulan amal.

Hal ini memungkinkan Inggris bertahan di musim dingin lebih baik dibandingkan beberapa negara tetangganya.

Meskipun demikian, Hessayon juga menuliskan bahwa banyak manusia, binatang, burung, dan ikan mati di seluruh negeri.

Pemakaman manusia ditunda karena tanah terlalu sulit untuk digali, pohon-pohon terbelah, dan tanaman mati.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Fenomena Hujan Es di Klaten

Cara manusia bertahan di zaman es kecil

Sungai Thames di Inggris pernah membeku pada zaman es kecil. Saking seringnya membeku, masyarakat bisa mengadakan “pameran es” lebih sering.

Warga memanfaatkan cuaca beku untuk mengembangkan sumber pendapatan alternatif dari acara pameran es.

Sementara itu, masyarakat Mojave, California, Amerika Serikat menghadapi zaman es kecil dengan mengembangkan budaya perdagangan yang terdesentralisasi.

Mereka juga menciptakan keranjang, tembikar, dan wadah lain yang tahan banting untuk mengangkut barang dalam jarak jauh di tengah cuaca ekstrem.

Di New England, Bangsa Wabanaki melewati musim dingin dengan menggunakan sepatu salju untuk melancarkan serangan terhadap penjajah Inggris.

Hal ini dilakukan sampai awal abad ke-18, dan penyelundup mengadopsi teknologi ini dan mengirimkan ratusan manusia sepatu salju untuk berpatroli di tempat berburu Wabanaki.

Baca juga: Viral, Video Hujan Es di Kompleks Candi Arjuna, Ini Penjelasan BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Tren
8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

Tren
30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

Tren
Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Tren
Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Tren
Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tren
Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Tren
Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Tren
Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Tren
Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel

Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel

Tren
Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Tren
7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

Tren
SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

Tren
Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com