Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Wilayah yang Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem pada 19-20 Februari 2024

Kompas.com - 19/02/2024, 06:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada 19-20 Februari 2024.

Selama periode tersebut, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guwanto mengatakan, potensi hujan lebat, angin kencang dan petir itu disebabkan oleh eks Siklon Tropis Lincoln yang terpantau di daratan Australia.

"Fenomena itu membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Laut Timor, Laut Arafuru, Teluk Carpentaria, dan Australia bagian utara," kata dia, dilansir dari rilis resmi BMKG.

Baca juga: Warganet Mengeluh Cuaca Terasa Gerah Walau Turun Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Potensi pertumbuhan awan hujan

Selain eks Siklon Tropis Lincoln, BMKG juga mendeteksi daerah konvergensi yang terpantau memanjang di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dari Samudera Hindia barat Sumatera Barat hingga barat Aceh.

Fenomena daerah konvergensi juga terjadi dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, di Laut Jawa, di Laut Flores, dari Bali hingga Nusa Tenggara, dan dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Selatan.

Di Kalimantan Tengah fenomena serupa juga terjadi. Kemudian dari Maluku bagian tenggara hingga Papua bagian selatan, di Papua Barat dan di Papua.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar eks Siklon Tropis Lincoln dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," kata Guswanto.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Musim Hujan Masih Berlangsung hingga April 2024

Wilayah yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang

Terkait fenomena tersebut, Guswanto membeberkan beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir selama 19-20 Februari 2024.

Berikut daftar wilayah yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang serta petir:

19 Februari 2024

Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kep. Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua.

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang:

  • DKI Jakarta
  • NusaTenggara Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Maluku Utara.

Baca juga: BMKG Prediksi 25 Provinsi Hujan Sedang-Lebat Saat Pencoblosan, Ini Daftarnya

20 Februari 2024

Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kep. Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua.

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang:

  • DKI Jakarta
  • NusaTenggara Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Maluku Utara.

Itulah sejumlah wilayah di Indonesia yang dilanda hujan lebat, angin kecang disertai petir pada 19-20 Februari 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com