Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Samping Tidur dengan Lampu Menyala

Kompas.com - 24/01/2024, 20:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur adalah aktivitas yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat dijadikan sebagai indikator tingkat kesehatan.

Dilansir dari laman Kemenkes, salah satu cara untuk menjaga kebugaran adalah dengan memiliki waktu tidur yang cukup, sekitar 6-8 jam setiap hari.

Di samping itu, mematikan lampu selama tidur juga dipercaya memiliki dampak baik untuk tidur lebih nyenyak. 

Lalu, apa saja efek samping tidur dengan lampu menyala? Simak penjelasannya berikut ini.

Efek samping tidur dengan lampu menyala

Dikutip dari Healthline, paparan cahaya saat tidur membuat otak sulit untuk mengalami tidur yang nyenyak. Terlebih lagi cahaya biru yang berasal dari perangkat elektronik.

Ahli saraf dari Universitas Melbourne Profesor Trichur Vidyasagar menjelaskan, sel-sel saraf di bagian belakang mata mengandung pigmen khusus yang sensitif terhadap cahaya biru.

Sel-sel ini membantu mengontrol ritme sirkadian, sehingga jika terlalu banyak paparan cahaya di malam hari dapat berpotensi menyebabkan tidur menjadi tidak nyenyak.

Selain memengaruhi langsung kualitas otak, paparan cahaya saat tidur juga memberikan efek samping lain, sebagai berikut:

Baca juga: Warna Lampu Tidur yang Dapat Menunjang Kualitas Tidur

1. Depresi

Tidur dengan lampu menyala diyakini dapat memicu depresi. Terlebih lagi, cahaya dari perangkat elektronik, seperti telepon genggam dan televisi, yang dapat memberikan efek buruk terhadap suasana hati seseorang.

Terganggunya otak ketika tidur karena menggunakan lampu juga dapat membuat tidur kurang berkualitas dan tidak nyenyak, yang berbuntut pada kurang tidur.

Kurang tidur dapat menyebabkan seseorang merasa lebih sensitif dan mudah murung.

Sementara untuk anak-anak yang kurang tidur dapat menjadi lebih hiperaktif.

2. Obesitas

Dilansir dari National Institutes of Healthy, tidur dengan lampu menyala menjadi faktor risiko kenaikan berat badan atau obesitas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada hubungan antara paparan cahaya malam hari saat tidur dan penambahan berat badan pada wanita.

Para peneliti menggunakan data berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang dan pinggul, dan pengukuran indeks massa tubuh, serta perubahan berat badan selama lima tahun terakhir.

Berbekal dari informasi ini, para ilmuwan dapat mempelajari obesitas dan penambahan berat badan pada wanita yang tidur di kamar gelap dan yang tidur dengan lampu menyala atau cahaya buatan.

Hasilnya pun bervariasi, tergantung pada tingkat cahaya buatan yang terpapar di malam hari.

Misalnya, penggunaan lampu malam kecil tidak dikaitkan dengan penambahan berat badan.

Sedangkan wanita yang tidur dengan lampu menyala atau cahaya buatan dari perangkat elektronik memiliki kemungkinan 17 persen lebih besar untuk mengalami kenaikan badan mencapai 5 kilogram.

Baca juga: Kebiasan Makan Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur, Ini Penjelasannya

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com