Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Kutip Tobat Ekologis Milik Paus Fransiskus, Apa Itu?

Kompas.com - 23/01/2024, 12:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah tobat ekologis milik Paus Fransiskus mendapat sorotan usai disebut oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Muhaimin Iskandar.

Muhaimin atau Cak Imin mengutip kalimat tobat ekologis ajaran Paus Fransiskus dalam debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

"Paus Fransiskus juga mengingatkan kepada kita semua posisi yang agak rawan, masa depan  kita harus melakukan tobat ekologis. Tobat itu dimulai dari etika, sekali lagi etika, etika lingkungan dan etika pembangunan," katanya.

Muhaimin juga sempat mengutip bacaan Surat Ar Rum Ayat 41 yang berisi peringatan kerusakan di darat dan laut karena ulah manusia.

Lalu, apa itu tobat ekologis?

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Terbaru, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Saling Kejar


Arti tobat ekologis

Tobat ekologis, pertobatan ekologis, atau ecological conversion merupakan konsep yang dituliskan Paus Fransiskus dalam ensiklik berjudul "Laudato Si'" bertanggal 24 Mei 2015.

Ensiklik adalah surat dari paus untuk uskup Katolik Roma dan masyarakat. Surat ini berisi pandangan paus tentang ajaran, doktrin, atau pembahasan masalah yang perlu dipatuhi.

Dikutip dari situs Laudato Si' Movement, tobat ekologis adalah transformasi hati dan pikiran menuju cinta yang lebih besar terhadap Tuhan, sesama, dan ciptaan-Nya.

Tobat ekologis dilakukan untuk mengakui kontribusi manusia terhadap krisis sosial dan ekologi. Pengakuan ini membuat manusia dapat bertindak mengatasi krisis tersebut.

Istilah tobat ekologis pertama kali digunakan di Gereja Katolik oleh St. Yohanes Paulus II pada 17 Januari 2001.

St. Yohanes Paulus II yakin tobat itu diperlukan agar umat manusia lebih peka terhadap bencana sehingga mau menjalni hubungan baik antara manusia, Tuhan, dan dunia.

Istilah tersebut lantas dipopulerkan Paus Fransiskus dalam Laudato Si'. Dikutip dari Kompas.com (22/1/2024), tobat ini dituliskan karena keprihatinan atas kerusakan alam yang dibuat manusia.

Diberitakan Kompas TV (22/1/2024), berikut naskah lengkap tobat ekologis.

"'Gurun-gurun luar di dunia ini berkembang, karena gurun-gurun dalam diri telah menjadi sangat luas. Oleh sebab itu, krisis ekologis juga menuntut pertobatan pribadi yang mendalam. Harus dikatakan bahwa sebagian umat yang teguh dan saleh, atas alasan realisme dan pragmatisme, cenderung meremehkan perhatian terhadap lingkungan hidup. Yang lain pasif, mereka memilih untuk tidak mengubah perilaku dan dengan demikian menjadi inkonsisten," tulis Paus Fransiskus.

"Jadi, apa yang mereka perlukan adalah 'pertobatan ekologis', di mana dampak-dampak dari pengalaman mereka dengan Yesus Kristus mewujud dalam hubungan mereka dengan dunia sekitar. Mengabdikan diri kita menjadi pelindung karya-karya Tuhan penting dalam kehidupan yang bajik. Itu bukanlah hal opsional atau aspek sekunder dari pengalaman kekristenan kita," lanjutnya.

Baca juga: Gibran Sebut Akan Ada 5 Juta Lapangan Kerja Green Jobs, Apa Itu?

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com