Dalam Laudato Si', Paus Fransiskus menjelaskan empat langkah melakukan tobat ekologis dan manfaat yang akan didapatkannya. Berikut cara menerapkan tobat ekologis:
1. Menyadari manusia telah merusak ciptaan Tuhan: caranya dengan membaca laporan ilmiah, memeriksa jejak karbon, audit energi, meninjau kebiasaan konsumsi, atau menyadari limbah yang dihasilkan.
2. Bertobat dan kembali kepada Sang Pencipta: caranya dengan berdoa, membaca, dan merenungkan Kitab Suci.
3. Berkomitmen untuk berubah dan menjadi pengelola ciptaan yang baik: caranya dengan mengubah gaya hidup, melakukan kebaikan, dan menghormati ciptaan Tuhan.
4. Pertobatan komunitas: caranya dengan mengajarkan tobat ekologis ke komunitas sekitar.
Orang yang menjalani tobat ekologis diyakini akan mendapatkan sejumlah manfaat, yakni:
Baca juga: Arti Greenflation dan Ekonomi Hijau yang Jadi Perdebatan Mahfud MD dan Gibran
Paus Fransiskus yang menuliskan ensiklik Laudato Si' berisi tobat ekologis merupakan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma yang tengah menjabat sejak 2013.
Paus Fransiskus lahir dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936.
Dilansir dari Vox (13/7/2018), Paus bertugas sebagai pemimpin umat Katolik di dunia, bertanggung jawab untuk menyatukan dan mengajarkan ajaran Katolik.
Paus juga merupakan kepala Kota Vatikan. Paus Fransiskus selama ini dikenal sebagai sosok yang mendorong perubahan iklim, perlakuan baik kepada pengungsi, dan perhatian terhadap kelompok minoritas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.