Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Mengapa Konsumsi Gula Berlebihan Berbahaya untuk Tubuh

Kompas.com - 20/01/2024, 21:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

4. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Dikutip dari Healthline, konsumsi gula berlebihan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Pasalnya, konsumsi gula dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak pada tubuh. Hal itu menyebabkan obesitas. Untuk diketahui, obesitas adalah salah satu faktor penyebab diabetes.

Selain itu, konsumsi asupan tinggi gula dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan resistensi terhadap hormon insulin. Hormon yang diproduksi pankreas ini bertugas mengatur kadar gula darah.

5. Meningkatkan risiko terkena kanker tertentu

Mengonsumsi gula berlebihan dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan risiko kanker. Pola makan tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk beberapa jenis kanker.

Berdasarkan tinjauan sejumlah penelitian, konsumsi makanan dan minuman manis di atas anjuran kebutuhan gula per hari dapat meningkatkan risiko kanker sebesar 23 hingga 200 persen, terutama bagi yang suka minum minuman manis.

Lebih lanjut, sebuah penelitian yang dilakukan pada 22.720 pria selama lebih dari sembilan tahun juga menemukan bahwa peningkatan konsumsi gula dari minuman manis dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Mengingat beberapa bahaya gula berlebihan di atas, setiap orang perlu membatasi konsumsi gula sesuai anjuran tenaga kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan tertentu.

Baca juga: Garam Vs Gula, Mana yang Lebih Membahayakan Tubuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

KRL di Stasiun Cikarang Jadi Sasaran Vandalisme, Ini Kata KCI

KRL di Stasiun Cikarang Jadi Sasaran Vandalisme, Ini Kata KCI

Tren
WHO Konfirmasi Kematian Pertama akibat Flu Burung H5N2, Korban Idap Komorbid

WHO Konfirmasi Kematian Pertama akibat Flu Burung H5N2, Korban Idap Komorbid

Tren
DPR: Cuti Melahirkan Umumnya 3 Bulan, Ini Syarat Jadi 6 Bulan sesuai UU KIA

DPR: Cuti Melahirkan Umumnya 3 Bulan, Ini Syarat Jadi 6 Bulan sesuai UU KIA

Tren
4 Fakta Pemadaman Listrik Berhari-hari di Sejumlah Wilayah Sumatera

4 Fakta Pemadaman Listrik Berhari-hari di Sejumlah Wilayah Sumatera

Tren
Haechan-Johnny NCT dan Heechul Suju Dituduh Terlibat Prostitusi, Ini Bantahan Agensi

Haechan-Johnny NCT dan Heechul Suju Dituduh Terlibat Prostitusi, Ini Bantahan Agensi

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Pertandingan Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Profil Shaun Evans, Wasit Pertandingan Indonesia Vs Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Mengenal Penyakit Gondongan, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai

Mengenal Penyakit Gondongan, Berikut Penyebab dan Gejala yang Perlu Anda Waspadai

Tren
Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Kerap Menimbulkan Rasa Sakit, Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?

Tren
Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Gula Darah Tinggi meski Tidak Menderita Diabetes, Apakah Perlu Khawatir?

Tren
Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Teknologi Geospasial untuk Kota Cerdas IKN

Tren
Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Kapan Idul Adha 2024? Ini Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Tren
PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

Tren
Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Tren
Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Tren
Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com