Ia menegaskan agar seseorang tidak sembarangan dalam mengonsumsi vitamin D3 dengan dosis tinggi.
Kemudian, terkait dosis vitamin D3 5000 IU yang disarankan dalam unggahan tersebut, Zullies kembali menegaskan bahwa tidak semua orang bisa mengonsumsinya.
Pasalnya, penggunaan dan dosis yang tidak tepat justru berisiko memicu gangguan.
Zullies mengatakan, di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengatur vitamin D3 5000 IU itu termasuk obat keras (lingkaran merah), yang perlu resep dokter.
"Ya, untuk dosis 5000 IU tidak sembarangan orang bisa mengonsumsinya. Sebaiknya sesuai kebutuhan," ujarnya.
"Kemudian yang dimaksud lingkaran merah, artinya diperlukan kehati-hatian untuk mengonsumsinya, jangan sembarangan," sambungnya.
Dosis 5000 IU biasanya dikonsumsi untuk menaikkan kadar vitamin D pada pasien yang kekurangan vitamin D.
Baca juga: Ramai soal Vitamin B Kompleks Bisa Mengurangi Stres, Benarkah? Ini Kata Ahli
Di sisi lain, Zullies mengatakan bahwa penggunaan vitamin D3 jarang sekali menimbulkan efek samping.
Namun, jika mengonsumsinya secara berlebihan, nutrisi tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti:
"Tapi efek samping itu mungkin jika dengan dosis yang sangat tinggi," pungkas Zullies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.