Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Infeksi Mononukleosis, Penyakit yang Dapat Muncul Setelah Ciuman

Kompas.com - 05/01/2024, 16:14 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ciuman umumnya dikenal sebagai tindakan untuk mengekspresikan rasa kasih sayang.

Namun, ciuman tanpa disadari juga bisa meningkatkan risiko sejumlah penyakit. Salah satunya infeksi mononukleosis.

Infeksi mononukleosis yang kerap disingkat menjadi mono dikenal sebagai kissing disease. Julukan ini tak berlebihan, karena penyakit ini utamanya menular lewat ciuman.

Penyebab infeksi mononukleosis berasal dari infeksi virus Epstein-Barr (EPV) yang masuk ke tubuh lewat alir liur saat berciuman.

Tak hanya ciuman, virus ini juga menular di antara orang-orang yang berbagi minuman atau peralatan makan.

Jika dibiarkan, penyakit ciuman ini bisa menimbulkan komplikasi yang mematikan.

Baca juga: Ciuman Pertama yang Terekam Sejarah Terjadi 4.500 Tahun Lalu di Kawasan Timur Tengah


Mengenal mononukleosis penyakit ciuman

Mononukleosis atau mono adalah penyakit menular lewat saliva yang biasanya disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV).

EBV adalah bagian dari keluarga virus herpes. Penyakit ini berpotensi dialami setiap orang setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Dikutip dari WebMD (26/4/22), penyakit ini menular melalui ciuman dan hal-hal lain seperti berbagi minuman atau peralatan makan.

Orang juga bisa terkena virus ini ketika berada di dekat penderita mononukleosis yang batuk atau bersin.

Penularan mononukleosis tidak semudah penyakit umum lain seperti flu. Namun, penyakit ini bisa berbahaya jika sampai terjadi komplikasi.

Amandel bengkak yang tampak merah dan lesi putih mengeluarkan nanah termasuk ciri khas mononukleosis menular.

Selain itu, dikutip dari Mayo Clinic, berikut gejala dari mononukleosis.

  • Kelelahan
  • Sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik setelah diobati dengan antibiotik
  • Demam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan ketiak
  • Amandel bengkak
  • Sakit kepala
  • Ruam kulit
  • Limpa lunak dan bengkak
  • Otot yang sakit
  • Kehilangan selera makan

Virus ini memiliki masa inkubasi sekitar empat hingga enam minggu sampai bisa muncul gejalanya.

Gejala demam dan sakit tenggorokan biasanya berkurang dalam beberapa minggu. Namun kelelahan, pembesaran kelenjar getah bening, dan pembengkakan limpa berlangsung beberapa minggu lebih lama.

Baca juga: Benarkah Pakai Air Liur Saat Hubungan Seks Bisa Memicu Herpes Genital?

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com