Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kondisi Vertigo Posisi Paroksismal Jinak, Apa Itu?

Kompas.com - 27/12/2023, 19:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Vertigo merupakan rasa pusing yang dialami seseorang seakan-akan lingkungan di sekitarnya berputar atau bergerak.

Saat mengalami vertigo, Anda merasa seolah benar-benar berputar atau bergerak, bahkan dapat mempengaruhi keseimbangan.

Kondisi ini sering disalah artikan sebagai pusing karena sakit kepala atau gejala darah rendah, namun lebih dari sekedar itu. Vertigo juga tidak sama dengan sakit kepala ringan.

Penyebab paling umum dari vertigo adalah kondisi yang memengaruhi sistem vestibular, yang terletak di telinga bagian dalam.

Sistem vestibular membantu memberikan otak informasi tentang gerakan, posisi, dan di mana Anda berada dalam sebuah ruang.

Baca juga: 6 Gejala Vertigo, dari Pusing hingga Kehilangan Pendengaran


Penyebab umum vertigo

Dilansir dari laman Badan Pelayanan Kesehatan Nasional UK (NHS), penyebab paling umum dari vertigo adalah masalah telinga bagian dalam yang memengaruhi keseimbangan.

Kondisi tersebut termasuk:

  • Vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV)
  • Labirinitis, infeksi telinga bagian dalam yang disebabkan oleh virus pilek atau flu
  • Neuritis vestibular, radang saraf vestibular
  • Penyakit ménière, kondisi telinga bagian dalam yang langka, yang terkadang melibatkan telinga berdenging (tinnitus) atau kehilangan pendengaran

Hal-hal lain yang dapat menyebabkan vertigo antara lain migrain atau mengonsumsi beberapa jenis obat.

Namun dalam beberapa kasus, penyebab vertigo pada seseorang bisa saja tidak diketahui secara jelas.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Pusing akibat Darah Rendah dan Vertigo

Apa itu vertigo posisi paroksismal jinak?

Ilustrasi gejala vertigo posisi paroksismal jinak.iStockphoto/Mladen Zivkovic Ilustrasi gejala vertigo posisi paroksismal jinak.

BPPV atau benign paroxysmal positional vertigo (vertigo posisi paroksismal jinak), yakni vertigo yang terjadi karena gerakan tertentu pada kepala.

Dikutip dari laman National Organization for Rare Disorders, BPPV paling sering dipicu oleh perubahan posisi kepala muncul secara tiba-tiba dan seringkali tidak dapat diprediksi.

Misalnya ketika Anda berdiri atau membungkuk, serta saat mengubah posisi di tempat tidur. Dan kondisi BPPV adalah salah satu penyebab vertigo yang paling umum.

Baca juga: Gejala Vertigo yang Dapat Dirasakan pada Mata

Vertigo posisi paroksismal jinak diyakini disebabkan oleh perpindahan kristal kalsium karbonat kecil di telinga bagian dalam.

Kristal kecil ini berasal dari struktur penginderaan gravitasi dan percepatan dan ditempatkan secara tidak tepat di salah satu dari tiga saluran setengah lingkaran.

Itu adalah saluran melingkar kecil yang saling berhubungan dan berfungsi untuk mendeteksi pergerakan kepala dan berperan dalam membantu tubuh menjaga keseimbangan.

Tingkat keparahan gangguan BPPV bisa sangat bervariasi. Pada beberapa orang hanya menimbulkan gejala ringan, sementara pada orang lain berpotensi menyebabkan gejala yang lebih parah, bahkan melemahkan.

Baca juga: 14 Penyebab Vertigo yang Jarang Disadari, Apa Saja?

Gejala vertigo posisi paroksismal jinak bisa hilang, tetapi kadang-kadang menetap selama berbulan-bulan.

Sebagian besar individu yang terkena dampak dapat dengan mudah dan efektif diobati dengan metode non-invasif seperti manuver reposisi canalith

Meski demikian, kondisi vertigo posisi paroksismal jinak masih dapat kambuh bahkan setelah diobati secara efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com