Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Rasa Manis, Ini Manfaat Ubi Cilembu dan Efeknya pada Gula Darah

Kompas.com - 26/12/2023, 07:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ubi cilembu adalah ubi jalar yang dibudidayakan di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dibandingkan dengan jenis ubi jalar lain, ubi cilembu memiliki rasa yang jauh lebih manis.

Manisnya ubi asal Cilembu ini menjadi daya tarik sendiri, termasuk oleh warganet di media sosial X (dulu Twitter).

"Fess siapa suka mam ubi cilembu juga? akusi sukak bangetttt," ungkap warganet melalui akun @FOODFESS2, Sabtu (23/12/2023).

Hingga Senin (25/12/2023), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 320.000 kali, disukai 6.800 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 780 warganet.

Memiliki rasa yang super manis, lantas seperti apa manfaat ubi cilembu dan apa efeknya apabila dikonsumsi?

Baca juga: 4 Efek Samping Mengonsumsi Berlebihan Ubi Jalar bagi Tubuh


Manfaat ubi cilembu

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mengatakan, sama seperti ubi jalar, ubi cilembu memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.

"Ubi cilembu pada dasarnya jenis ubi jalar ya, atau sweet potato, nama Latinnya Ipomoea batatas," jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/12/2023).

Sebagai salah satu makanan pokok, ubi cilembu merupakan sumber karbohidrat yang menghasilkan energi untuk beraktivitas.

Merujuk Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram ubi cilembu menyediakan energi sebanyak 186 kalori, dengan kandungan karbohidrat sekitar 44,3 gram.

Bahan pangan ini juga membantu memperbaiki sistem pencernaan, salah satunya dengan melancarkan frekuensi buang air besar.

Namun, berbeda dengan sumber karbohidrat lain, Inggrid menyebut ubi cilembu bersifat gluten free atau bebas gluten.

"Sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang mengidap penyakit celiac, yang sensitif terhadap gluten bisa mengonsumsi ini," terangnya.

Sebagai informasi, penyakit celiac adalah penyakit autoimun dengan gejala yang muncul akibat mengonsumsi makanan mengandung gluten.

Gluten sendiri merupakan salah satu jenis protein yang banyak terkandung dalam gandum atau biji-bijian sereal lain.

Baca juga: 3 Potensi Efek Samping Ubi Ungu, Apa Saja?

Rendah indeks glikemik, aman untuk gula darah

Ubi cilembu. Ubi cilembu memiliki keunggulan, yakni tingkat indeks glikemik yang lebih rendah daripada makanan tinggi karbohidrat pada umumnya.Shutterstock/awstoys Ubi cilembu. Ubi cilembu memiliki keunggulan, yakni tingkat indeks glikemik yang lebih rendah daripada makanan tinggi karbohidrat pada umumnya.

Inggrid melanjutkan, ubi cilembu memiliki keunggulan lain, yakni tingkat indeks glikemik yang lebih rendah daripada makanan tinggi karbohidrat pada umumnya.

Indeks glikemik adalah indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat dapat memengaruhi kenaikan kadar gula darah dalam tubuh.

"Indeks glikemiknya tidak tinggi, sehingga penderita diabetes yang memang tetap membutuhkan karbohidrat, ubi cilembu bisa menjadi alternatif relatif aman," ungkapnya.

Menurut Inggrid, konsumsi ubi cilembu atau jenis ubi jalar lainnya masih tetap akan menaikkan kadar gula darah.

Namun, lantaran indeks glikemik yang tidak tinggi, naiknya kadar gula darah relatif lebih lambat setelah makan makanan ini.

"Tidak secepat mengonsumsi nasi, tepung terigu, atau roti," kata Inggrid.

Baca juga: 4 Efek Samping Kentang, Ketahui Orang yang Perlu Membatasinya!

Penderita diabetes tetap perlu waspada

Penderita diabetes tetap perlu waspada saat mengonsumsi ubi cilembu.Shutterstock/Proxima Studio Penderita diabetes tetap perlu waspada saat mengonsumsi ubi cilembu.

Meski indeks glikemik ubi cilembu rendah, penderita diabetes masih perlu memperhatikan dan membatasi asupan ubi cilembu.

Batas asupan ubi yang aman ini, menurut Inggrid, disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.

Pembatasan jumlah asupan juga berlaku untuk konsumsi makanan sumber karbohidrat selain ubi jalar.

"Jadi termasuk dia seberapa banyak bisa mengonsumsi ubi cilembu itu tergantung keparahan dari diabetesnya, tetap saja ada pembatasan," kata dia.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (9/2/2022), ubi cilembu sebaiknya dijadikan camilan dengan batas sekali makan dan tidak berlebihan.

Makanan ini juga sebaiknya tidak dimakan setiap hari, serta hanya sebagai selingan untuk beberapa hari dalam seminggu.

Sementara itu, bagian lain dari ubi cilembu, daunnya, juga dapat dikonsumsi untuk mengontrol kadar gula darah.

"Ada beberapa penelitian menunjukkan daun ubi cilembu bisa menurunkan gula darah," papar Inggrid.

"Jadi kalau memang tujuannya untuk menurunkan gula darah, penderita diabetes bisa mengonsumsi daun ubi cilembu atau ubi jalar," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com