Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendah Kalori, Ini 3 Efek Samping Mangga Muda yang Patut Diwaspadai

Kompas.com - 25/12/2023, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mangga muda merupakan buah rendah kalori yang kerap diolah menjadi beragam makanan, seperti rujak, sambal, asinan, dan manisan.

Tak kalah dari mangga biasa, mangga yang belum matang sepenuhnya ini mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Merujuk Data Komposisi Pangan Indonesia dari Kementerian Kesehatan, 100 gram mangga muda menyediakan 59 kalori, 15,1 gram karbohidrat, 0,5 gram protein, dan 0,4 gram lemak.

Sebagai bahan pangan rendah kalori, mengonsumsi mangga muda menunjukkan indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, serta berat badan lebih rendah.

Dilansir dari PharmEasy, buah ini mengandung vitamin C, yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, menyerap zat besi, serta meningkatkan pertumbuhan sel.

Mangga muda juga kaya akan mineral tembaga dan vitamin B9 atau asam folat, nutrisi penting yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa kehamilan.

Oleh karena itu, ibu hamil yang mengidam-idamkan makanan ini relatif aman, dan justru memberikan manfaat bagi kehamilan.

Buah dengan kulit hijau dan daging berwarna putih ini juga kaya akan antioksidan, yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Kandungan karotenoidnya yang tinggi turut dapat membantu meningkatkan fungsi penglihatan dan kesehatan mata.

Lantas, adakah efek samping mengonsumsi mangga muda?

Baca juga: 3 Efek Samping Mangga, Berapa Porsi Tepat untuk Tubuh?


Efek samping mangga muda

Mangga mentah atau mangga muda umumnya aman dimakan, termasuk untuk wanita yang sedang mengandung.

Namun, jika porsinya berlebihan, buah ini mungkin berpotensi memicu beberapa efek yang merugikan.

Berikut efek samping mangga muda untuk kesehatan:

1. Sakit perut

Mangga, meski dalam kondisi mentah, merupakan sumber yang baik dari kedua jenis serat, baik serat larut maupun tidak larut.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, serat adalah karbohidrat dalam makanan nabati yang tidak dapat dicerna.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com