Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Vigit Waluyo, Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 yang Disebut Tak Tersentuh Hukum

Kompas.com - 14/12/2023, 13:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vigit Waluyo alias VW kembali ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan match fixing atau pengaturan skor sepak bola pada pertandingan Liga 2 Indonesia 2018.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, Vigit adalah salah satu aktor intelektual pengaturan skor yang namanya cukup malang melintang dalam dunia persepakbolaan Tanah Air.

Nama Vigit Waluyo pun sudah dikenal publik sejak 2008, tetapi tidak tersentuh hukum.

"Alhamdullilah, ini berhasil kita ungkap," kata Kapolri dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: 15 Pemain Klub Sepak Bola Spanyol Tertinggal Penerbangan Gara-gara Kopi, Kok Bisa?

Namun, pihak kepolisian belum mengungkap secara detail terkait peran Vigit dalam pengaturan skor pertandingan sepak bola tersebut.

Kapolri hanya menyebut, Vigit Waluyo saat ini masih belum ditahan lantaran memiliki masalah kesehatan.

"Yang jelas pada saat nanti proses perkara sudah P21 semuanya diserahkan jadi tidak ada hal khusus yang mengistimewakan, hanya terkait dengan masalah kesehatan," katanya lagi.

Lantas, siapa sosok Vigit Waluyo?

Baca juga: Sosok dan Sepak Terjang Akmal Marhali, Anggota Satgas Anti-Mafia Sepak Bola


Baca juga: Profil Ignasius Jonan, Sosok yang Disebut Anies Akan Dilibatkan Lagi dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api

Profil Vigit Waluyo

Dilansir dari Kompas.id, Rabu, Vigit Waluyo merupakan pengusaha asal Indonesia yang telah lama berkecimpung di dunia sepak bola.

Darah kecintaan terhadap sepak bola mengalir dari ayahnya, HM Mislan, salah satu tokoh olahraga.

HM Mislan mendirikan klub Gelora Dewata Bali pada era kompetisi sepak bola semiprofesional pertama di Indonesia, yaitu Liga Sepak Bola Utama atau kerap disebut Galatama pada periode 1980-an.

Vigit Waluyo sendiri tercatat sebagai pemilik klub Persatuan Sepak Bola Mojokerto Putra (PSMP).

Namanya juga sudah muncul di publik sejak 2008, tetapi tidak pernah benar-benar tersentuh hukum.

Peran Vigit baru kembali terbongkar berkat data intelijen yang diberikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada Satgas Antimafia Bola Polri.

Baca juga: Profil Indra Sjafri, Pelatih yang Bawa Indonesia Kembali Juarai Sepak Bola SEA Games Setelah 32 Tahun

Pernah jadi tersangka pada 2019

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers pengungkapan kasus pengaturan skor atau match fixing Liga 2 di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/12/2023).KOMPAS.com/Rahel Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers pengungkapan kasus pengaturan skor atau match fixing Liga 2 di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola menetapkan Vigit sebagai tersangka dalam kasus dugaan pengaturan skor pada 2019.

Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik dari Satgas Antimafia Bola melakukan gelar perkara pada 14 Januari 2019.

"Bahwa kasus daripada perkara antara yang dilaporkan (adalah) Pak Vigit Waluyo (VW), pada malam ini sudah melakukan gelar perkara. Mekanisme gelar sudah menaikkan VW menjadi tersangka dalam kasus PSMP Mojokerto," ujar Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Argo Yuwono saat itu.

Polisi menyebutkan, tersangka lain dalam kasus pengaturan skor, Dwi Irianto alias Mbah Putih mengaku mendapat aliran dana Rp 115 juta dari Vigit.

Baca juga: Sosok dan Sepak Terjang Akmal Marhali, Anggota Satgas Anti-Mafia Sepak Bola

Uang itu diberikan Vigit kepada Dwi untuk mempermudah jalan PS Mojokerto Putra naik kasta dari Liga 3 ke Liga 2.

Komite Disipilin PSSI juga telah menjatuhi hukuman larangan bermain di Liga 2 untuk PS Mojokerto Putra pada musim berikutnya.

Sanksi tersebut harus diterima PSMP karena telah terbukti melakukan pengaturan skor di Liga 2 pada musim 2018.

Sementara itu, Vigit Waluyo mendapat sanksi berupa larangan beraktivitas di dunia sepak bola Indonesia seumur hidup.

Baca juga: Jejak Indonesia Raih Medali Emas Sepak Bola di SEA Games

Kembali jadi tersangka match fixing

Kurang lebih empat tahun sejak penetapan pertama kali, Satgas Antimafia Bola kembali menetapkan Vigit Waluyo sebagai tersangka.

Kali ini, dia merupakan satu dari delapan orang tersangka kasus mafia bola pengaturan skor pertandingan sepak bola kompetisi Liga 2 yang terjadi pada November 2018 silam.

Selain Vigit, Satgas Antimafia Bola menetapkan empat wasit bernama Khairuddin, Reza Pahlevi, Agung Setiawan, dan Ratawi sebagai tersangka.

Tersangka lainnya, yakni asisten manajer klub Dewanto Rahadmoyo Nugroho, Liaison Officer (LO) Wasit Kartiko Mustikaningtyas, dan kurir Gregorius Andi Setyo.

"Satu orang pelobi berinisial VW (Vigit Waluyo), yang disampaikan Kapolri," kata Kepala Satgas Antimafia Bola Irjen Pol Asep Edi Suheri, dikutip dari Kompas TV, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Mengapa Pemain Sepak Bola Gandeng Anak-anak Sebelum Pertandingan?

Dalam kasus ini, pihaknya menemukan indikasi keterlibatan pihak klub sepak bola dalam praktik pengaturan skor atau match fixing.

Modusnya adalah dengan cara melobi perangkat wasit dan memberikan sejumlah uang untuk memenangkan salah satu klub dalam pertandingan sepak bola.

Pihak klub mengaku telah mengeluarkan uang kurang lebih Rp 1 miliar untuk melobi para wasit pada sejumlah pertandingan.

Baca juga: Kenapa Suporter Tim Sepak Bola Cenderung Agresif?

Penyidik dari Satgas Antimafia Bola pun telah memeriksa 17 orang saksi, delapan saksi ahli yang terdiri atas enam ahli pidana, satu ahli perwasitan dari PSSI, dan satu ahli perwasitan dari FIFA yang berdomisili di Penang, Malaysia.

"Dapat kami sampaikan juga bahwa kami telah melakukan kegiatan rekonstruksi sebanyak 97 adegan terkait dengan pertandingan klub X dan Y," ungkap Asep.

Berdasarkan keterangan ahli perwasitan, terdapat 23 kejanggalan pada keputusan wasit yang diduga berhubungan dengan praktik suap.

"Penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti," tuturnya.

Baca juga: Sepak Terjang Luis Suarez, Legenda Sepak Bola Spanyol Peraih Ballon dOr

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com