Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Ampuh Mengusir Tikus yang Ada di Rumah dengan Garam

Kompas.com - 06/12/2023, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

3. Campur dengan deterjen, tepung, dan gula

Selanjutnya, garam dapat dicampurkan dengan deterjen, tepung, dan gula untuk mengusir tikus.

Dikutip dari Kompas.com (17/9/2023), campuran garam dan deterjen dapat membunuh tikus. Sementara tepung dan gula untuk memancing mereka memakan campuran tersebut.

Deterjen juga membantu melembabkan campuran tersebut sehingga menjadikannya berbentuk seperti pasta yang mudah diletakkan di mana saja.

Cara menggunakannya, campurkan garam, gula, dan tepung dalam jumlah yang sama banyak. Lalu, tambahkan beberapa tetes deterjen ke dalam campuran untuk membuat pasta kental.

Letakkan pasta tersebut di tempat yang diyakini ada tikus atau menunjukkan tanda keberadaan hewan tersebut.

Baca juga: Bisakah Kapur Barus dan Karbol Mengusir Tikus?

Ilustrasi tikus makan garam.A to Z Animals Ilustrasi tikus makan garam.
4. Campur garam dan selai kacang

Selai kacang merupakan salah satu umpan yang sangat disukai tikus. Meski begitu, makanan ini bisa dimanfaatkan untuk mengusir tikus.

Dilansir dari Kompas.com (28/7/2023), letakkan garam di tisu atau piring kertas.

Kemudian, taruh selai kacang di atasnya dan taburi ulang dengan garam.

Selai kacang akan menarik perhatian tikus untuk memakannya. Sementara garam dapat menjadi racun yang membunuh tikus.

Agar garam semakin ampuh mengusir tikus dari sekitar rumah dan gedung perkantoran, pastikan hewan pengerat tersebut tidak mendapatkan akses ke sumber air.

Jauhkan juga hewan peliharaan dari garam supaya mereka tidak teracuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com