Makan kangkung membantu penderita anemia, terutama anemia defisiensi besi, untuk meningkatkan kadar zat besi.
Jika kadar zat besi meningkat, jumlah sel darah merah dalam tubuh pun akan bertambah, sehingga gejala anemia yang dirasakan penderita ikut berkurang.
Sementara itu, wanita hamil membutuhkan zat besi dua kali lipat dari kondisi normal. Konsumsi kangkung oleh wanita hamil juga akan membantu memenuhi kebutuhan zat besi.
Baca juga: 6 Efek Samping Kubis, Tetap Mengintai Kesehatan meski Tanpa Digoreng
Kangkung menyediakan nutrisi penting, seperti vitamin A dan C, serta beta karoten yang tinggi.
Dilansir dari Stylecraze, nutrisi tersebut berperan sebagai antioksidan untuk meredam radikal bebas dalam tubuh, sehingga mencegah kolesterol teroksidasi.
Kolesterol yang teroksidasi akan menempel pada dinding pembuluh darah, menyebabkan masalah kesehatan berupa penyumbatan arteri, serangan jantung, atau stroke.
Selain itu, folat yang terkandung dalam kangkung juga membantu mengubah bahan kimia berbahaya bernama homosistein.
Jika dalam jumlah tinggi, homosistein dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. Untuk itu, konsumsi kangkung setiap hari turut membantu menjaga kesehatan jantung.
Baca juga: 9 Sayuran Pencegah Kolesterol Tinggi, Apa Saja?
Berkat kandungan vitamin A, karotenoid, serta lutein yang tinggi, manfaat kangkung juga dirasakan oleh mata.
Selain tiga kandungan tersebut, sayuran berdaun hijau ini pun menyediakan glutathione yang dapat mencegah penyakit katarak.
Oleh karena itu, mengonsumsi olahan kangkung bermanfaat membantu mencegah katarak pada lansia.
Manfaat kangkung selanjutnya, yakni membantu meningkatkan sistem imunitas atau kekebalan tubuh.
Khasiat ini diperoleh dari kandungan vitamin C yang melimpah, yang juga berkontribusi dalam mengurangi peradangan dalam tubuh.
Bukan hanya sistem imun, konsumsi kangkung secara teratur juga membantu menetralkan dan menghilangkan racun.
Baca juga: 4 Efek Samping Terong yang Jarang Diketahui, Apa Saja?