KOMPAS.com - Fenomena astronomi yang dapat diamati dengan mata telanjang kembali muncul mulai Sabtu (25/11/2023).
Kali ini, fenomena astronomi yang akan menghiasi langit adalah konjungsi Bulan dan Jupiter, raksasa gas sekaligus planet terbesar di Tata Surya.
Dilansir dari Astronomical Almanac, konjungsi adalah sebuah peristiwa saat jarak sudut atau elongasi suatu benda dengan benda lain sama dengan nol derajat saat diamati dari Bumi.
Saat terjadi peristiwa konjungsi, benda-benda langit akan tampak saling berdekatan jika dilihat dari Bumi.
Baca juga: Ramai Penampakan Bulan dan Saturnus Berdampingan, sampai Kapan Bisa Disaksikan?
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, mengatakan, konjungsi Bulan dan Jupiter akan terjadi pada Sabtu (25/11/2023).
"Akan terjadi peristiwa konjungsi Bulan dan Jupiter pada 25 November 2023," ujar Marufin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/11/2023).
Dia menambahkan, penampakan Bulan dan Jupiter hanya akan terpisah oleh elongasi sekitar 3 derajat jika dilihat dari Bumi.
"Keduanya akan terpisahkan oleh jarak sudut sebesar hanya sekitar 3 derajat bila dilihat dari Bumi. Jadi nampak cukup dekat," tuturnya.
Masyarakat pun dapat menyaksikan fenomena ini secara langsung dengan mata telanjang. Caranya, cukup arahkan pandangan ke langit tempat Bulan berada.
Nantinya, akan tampak Bulan berdekatan dengan sebuah bintang yang sebenarnya adalah planet Jupiter.
Tak perlu khawatir harus bangun di tengah malam, Marufin menyebut fenomena ini dapat disaksikan sepanjang malam hingga Minggu (26/11/2023) dini hari.
"Sejak Matahari terbenam sampai sekitar jam 03.00 waktu lokal," kata dia.
Baca juga: Cincin Saturnus Disebut Akan Menghilang, Ini Penyebab dan Waktunya