Dikutip dari Live Science, Jumat (17/11/2023), meski tampak mirip dengan aurora yang menghiasi bagian kutub Bumi, fenomena ini memiliki sumber dan penyebab berbeda.
Fenomena aurora terjadi saat partikel bermuatan, baik proton (positif) atau elektron (negatif) dari angin Matahari menabrak partikel-partikel di atmosfer Bumi.
Sedangkan, nightglow terjadi saat dua atom oksigen (O) bergabung membentuk molekul oksigen atau O2.
Proses tersebut memancarkan cahaya kehijauan yang cukup terang untuk dilihat dari permukaan tanah Mars.
Baca juga: Sampel Batuan Menguak Indikasi Adanya Kehidupan Purba di Mars
Menurut peneliti, Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis. Mencari tahu apa yang ada di dalamnya dapat membantu manusia mengetahui ke mana perginya sisa atmosfer di planet ini.
Kondisi tersebut pun dapat membantu manusia mencari tahu alasan beberapa dunia tampak indah dan layak huni seperti Bumi, atau sebaliknya.
Pada akhirnya, temuan akan menarik bagi para ilmuwan yang mencari dunia layak huni di tempat lain di galaksi ini.
"Cahaya malam O2 ini seharusnya bisa diamati dari pengorbit Mars serta dari permukaan Mars dengan mata telanjang dalam kondisi langit cerah," tulis para peneliti.
"Pengamatan ini membuka jalan bagi pengamatan global masa depan terhadap sirkulasi atmosfer Mars dengan instrumentasi yang lebih sederhana dan berbiaya rendah," sambungnya.
Baca juga: Empat Tahun Jelajahi Mars, InSight Undur Diri dengan Kirimkan Selfie Terakhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.