Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi KA Probowangi Tabrak Minibus di Lumajang, 11 Orang Tewas

Kompas.com - 20/11/2023, 10:50 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Daftar korban tabrakan KA Probowangi dan minibus

Selain menewaskan sebelas orang, kecelakaan KA Probowangi dengan minibus di Lumajang juga melukai empat orang lainnya.

Salah satu korban luka adalah sopir minibus yang mengalami luka berat dan sedang menjalani perawatan di RSUD dr Haryoto Lumajang.

Polisi sudah membuka posko untuk penanganan tabrakan KA Probowangi dengan minibus di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dr Haryoto Lumajang.

Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang menyampaikan, poso penanganan buka selama 24 jam.

Polres Lumajang juga sudah menghubungi beberapa keluarga korban supaya mereka datang ke RS.

"Keluarga sebagian sudah kita hubungi, nanti bisa langsung koordinasi dengan posko yang sudah kami siapkan di depan," ujar Jeckson dikutip dari Kompas.com, Senin (20/11/2023).

Daftar korban tewas kecelakaan KA Probowangi dengan minibus di Lumajang dapat dilihat di bawah ini:

  1. Riyono, warga Babatan, Surabaya
  2. Yelis Agustiana, warga Dukuh Pakis, Surabaya
  3. Gatot Hari Cahyono, warga Gubeng, Surabaya
  4. Nur Muhamad, warga Karang Pilang, Surabaya
  5. Sumarti, warga Pakis, Surabaya
  6. Sri Rahayu, warga Simom Mulyo Baru, Surabaya
  7. Edi Sugianto (57), warga Pakis Gunung Sawahan, Surabaya
  8. Titik ristianti (55), warga Putat Jaya, Surabaya
  9. Suyono (55), warga Tandes, Surabaya
  10. Soekarnoto (56), warga Sawahan, Surabaya
  11. Mariana, warga Sawahan, Surabaya.

Sementara itu, daftar korban luka berat dapat dilihat di bawah ini:

  1. Warsito, warga Banyu Urip Wetan, Sawahan, Surabaya
  2. Bayu Trinanto, warga Kembang Kuning Kulon, Sawahan, Surabaya
  3. Ardhika, warga Perumahan Grand Hasanah, Surabaya
  4. Cucu dari Sri Rahayu, warga Simo Mulyo Baru, Surabaya.

Baca juga: 14 Universitas Ini Bisa Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Berikut Cara dan Syaratnya

KAI mengaku prihatin

Sementara itu, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengaku prihatin dengan insiden yang terjadi di Lumajang.

Ia meminta seluruh pihak sesuai dengan kewenangannya masing-masing agar lebih peduli dan memberikan perhatian untuk meningkatkan sistem keselamatan di perlintasan sebidang.

Didiek menjelaskan, kereta melintas di jalur tersendiri dan tidak dapat berhenti secara tiba-tiba.

Sehingga pengguna jalan harus mendahulukan perjalanan kereta. Seluruh pengguna jalan juga wajib mendahulukan perjalanan kereta saat melalui perlintasan sebidang.

Hal tersebut sesuai UU 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian pasal 124 dan UU 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 114.

"KAI prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut, serta menyampaikan ucapan turut belasungkawa kepada para keluarga korban," ujar Didiek dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (20/11/2023).

"KAI berharap peran aktif semua pihak untuk dapat melakukan peningkatan keselamatan pada Perlintasan sebidang demi keselamatan bersama. Masyarakat juga diharapkan agar berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com