Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Perbatasan Rafah, Pintu Utama Evakuasi Warga Gaza ke Mesir di Tengah Konflik Hamas-Israel

Kompas.com - 03/11/2023, 19:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perbatasan Rafah belakangan ini kerap mencuat dalam pemberitaan seiring peran vitalnya dalam konflik antara Hamas dengan Israel di Gaza.

Perbatasan Rafah menjadi akses penyaluran bantuan kemanusiaan dari wilayah Mesir menuju Gaza.

Terkini, perbatasan Rafah digunakan untuk mengevakuasi warga yang berada di Gaza ke Mesir.

Lantas, apa itu perbatasan Rafah?

Baca juga: Jadi Titik Konflik Hamas-Israel, Berapa Penduduk Jalur Gaza?

Mengenal perbatasan Rafah

Dilansir dari CNN, perbatasan Rafah merupakan satu-satunya titik penyeberangan dari Gaza ke Mesir.

Sesuai namanya, perbatasan ini berada di kegubernuran Rafah, wilayah paling selatan Jalur Gaza.

Penutupan perbatasan yang dilakukan oleh Mesir seringkali bergantung pada situasi keamanan dan politik.

Jika tidak terjadi konflik, perbatasan Rafah dibuka secara terbatas. Hanya warga Gaza yang memiliki izin dan warga negara asing yang dapat menggunakannya untuk melakukan perjalanan antara Gaza dan Mesir.

Rata-rata, 27.000 orang melintasi perbatasan setiap bulan pada tahun ini saat akses itu dibuka selama 138 hari dan kemudian ditutup selama 74 hari.

Meski Israel tidak memiliki kendali atas penyeberangan tersebut, seringkali Mesir menutupnya ketika ada pengetatan pembatasan oleh Israel di Gaza.

Warga Gaza yang ingin melintasi perbatasan bahkan seringkali harus menunggu 30 hari hingga sekitar tiga bulan.

Baca juga: Krisis Gaza dan Daftar Negara yang Tarik Dubesnya dari Israel, Mana Saja?

Sempat ditutup pada awal konflik Hamas-Israel

Dilansir dari TheGuardian, perbatasan Rafah sempat ditutup pada awal konflik terbaru antara Hamas dengan Israel di Gaza meski ada tekanan internasional untuk membukannya.

Kini, dengan intervensi internasional dan mediasi Qatar, pintu utama Gaza-Mesir tersebut telah dibuka.

Namun, perbatasan tidak dibuka secara bebas. Hanya warga negara ganda dan memiliki paspor asing yang tinggal di Gaza yang bisa melewati perbatasan.

Selain itu, orang-orang yang terluka dan membutuhkan bantuan perawatan di luar Gaza juga bisa melewati perbatasan itu.

Baca juga: Pejabat Tinggi HAM PBB Mundur, Kecewa pada PBB yang Tak Bisa Atasi Serangan Israel ke Gaza

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com