Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat 30-31 Oktober 2023

Kompas.com - 30/10/2023, 10:18 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim hujan di Indonesia pada 2023/2024 terjadi pada Oktober hingga Desember 2023.

Namun, setiap daerah bisa mengalami awal musim hujan yang berbeda atau tidak serentak.

Sementara itu, puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2024.

Di musim hujan tahun ini, hujan akan turun dengan durasi 10 sampai 24 dasarian. Satu dasarian terdiri dari 10 hari. Ini berarti musim hujan akan terjadi selama 100 sampai 240 hari.

Baca juga: Puncak Musim Hujan Tidak Terjadi di Desember 2023, Ini Prakiraan BMKG


Baca juga: Sejumlah Wilayah di Solo Raya Alami Hujan Lebat Disertai Angin, Ini Kata BMKG

Hujan lebat di musim hujan

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, saat ini Indonesia belum memasuki musim hujan sepenuhnya.

"Sekarang ini secara umum masih musim pancaroba akhir, namun ada beberapa wilayah yang sudah masuk musim hujan," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Menurut Guswanto, perbedaan awal musim hujan ini terjadi karena angin muson timur masih berembus dari Australia.

Angin ini hanya membawa sedikit atau bahkan tidak membawa uap sehingga tidak membentuk awan hujan yang memengaruhi musim hujan di Indonesia.

Baca juga: 5 Sayuran yang Cocok Ditanam Saat Musim Penghujan

Hujan dengan itensitas ringan mengguyur Palembang setelah mengalami kekeringan hampir tiga bulan, Rabu (18/10/2023).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Hujan dengan itensitas ringan mengguyur Palembang setelah mengalami kekeringan hampir tiga bulan, Rabu (18/10/2023).

Wilayah Indonesia yang sudah masuk musim hujan pada Oktober 2023 berada di utara garis khatulistiwa.

Wilayah ini seperti Aceh, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Sementara wilayah selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami musim hujan pada November dan Desember 2023.

Guswanto menjelaskan, hujan lebat di Indonesia terjadi karena ada perbedaan dinamika atmosfer.

Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

Dinamika atmosfer merupakan proses dalam atmosfer berupa perubahan iklim dan cuaca dalam skala global dan regional di suatu wilayah.

"Misalnya suplai uap air yang tinggi, adanya pertemuan massa udara yang berbeda yang ditunjukan oleh pola angin atau perlambatan dan sirkulasi siklonik," jelasnya.

Pertumbuhan awan hujan yang masif, kelembaban relatif dari lapisan atmosfer yang cukup basah, dan lapisan awan hujan yang sangat tebal atau multisel juga menjadi penyebab kemunculan hujan lebat.

Baca juga: Warganet Pertanyakan Fenomena Hujan Lebat Usai Cuaca Panas Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com