Papeda mengandung sekitar 7,5 persen pati resisten, sejenis pati yang akan melewati saluran pencernaan tanpa dicerna.
Saat tiba di dalam usus besar, pati resisten akan menjadi makanan bakteri baik. Bakteri ini memecah pati resisten dan menghasilkan senyawa seperti asam lemak rantai pendek (SCFA).
Dilansir dari Healthline, mengonsumsi pati resisten turut meningkatkan fungsi saluran pencernaan.
Kandungan ini juga membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah sekaligus menghambat perkembangan kanker usus besar.
Bukan hanya itu, kehadiran pati resisten pun mengurangi resistensi insulin, salah satu faktor risiko diabetes.
Baca juga: Apa Itu Sagu? Ini Kandungan dan Beberapa Manfaatnya
Sifat antioksidan pada papeda turut menetralkan molekul berbahaya yang disebut radikal bebas.
Jika terlalu tinggi, kadar radikal bebas dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan sel yang berkaitan dengan kondisi kronis, seperti kanker dan penyakit jantung.
Penelitian dalam tabung reaksi menunjukkan, papeda atau sagu kaya akan polifenol yang merupakan senyawa nabati bersifat antioksidan.
Pola makan kaya polifenol juga dikaitkan dengan peningkatan kesehatan, seperti peningkatan kekebalan tubuh serta penurunan peradangan dan risiko penyakit jantung.
Selain itu, sebuah penelitian mengamati adanya penurunan risiko aterosklerosis, penyempitan pembuluh darah karena kolesterol pada hewan yang mengonsumsi sagu.
Baca juga: 10 Makanan dan Minuman Indonesia dengan Rating Terburuk, Apa Saja?
Dikutip dari laman Times of India, papeda merupakan sumber kalsium dan magnesium yang baik.
Untuk itu, bahan makanan ini dapat membantu memperkuat tulang dengan meningkatkan kepadatannya.
Bukan hanya itu, mengonsumsi papeda secara rutin juga disebut dapat mengurangi risiko terkena masalah sendi dan tulang, seperti osteoporosis dan arthritis.
Manfaat papeda juga dirasakan oleh tekanan darah berkat kandungan kaliumnya yang tidak sedikit.
Menurut Data Pangan Komposisi Pangan Indonesia, papeda mengandung sekitar 20 miligram kalium untuk setiap 100 gramnya.
Kalium membantu meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah, sehingga mampu menurunkan tekanan darah.
Selain itu, makanan yang mengandung kalium seperti papeda juga dapat membantu mengeluarkan kelebihan garam dalam tubuh melalui urine.
Stabilnya tekanan darah dan kadar dalam tubuh berimbas pada berkurangnya stres pada jantung, sehingga mengurangi kemungkinan stroke dan serangan jantung.
Baca juga: Ramai soal Soto Kering Tanpa Kuah Disebut Makanan Asli Klaten, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.