Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papeda Hiasi Google Doodle, Kenali Manfaat Makanan Khas Nusantara Ini

Kompas.com - 20/10/2023, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

2. Baik untuk penderita diabetes

Papeda mengandung sekitar 7,5 persen pati resisten, sejenis pati yang akan melewati saluran pencernaan tanpa dicerna.

Saat tiba di dalam usus besar, pati resisten akan menjadi makanan bakteri baik. Bakteri ini memecah pati resisten dan menghasilkan senyawa seperti asam lemak rantai pendek (SCFA).

Dilansir dari Healthline, mengonsumsi pati resisten turut meningkatkan fungsi saluran pencernaan.

Kandungan ini juga membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah sekaligus menghambat perkembangan kanker usus besar.

Bukan hanya itu, kehadiran pati resisten pun mengurangi resistensi insulin, salah satu faktor risiko diabetes.

Baca juga: Apa Itu Sagu? Ini Kandungan dan Beberapa Manfaatnya

3. Risiko penyakit jantung menurun

Sifat antioksidan pada papeda turut menetralkan molekul berbahaya yang disebut radikal bebas.

Jika terlalu tinggi, kadar radikal bebas dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan sel yang berkaitan dengan kondisi kronis, seperti kanker dan penyakit jantung.

Penelitian dalam tabung reaksi menunjukkan, papeda atau sagu kaya akan polifenol yang merupakan senyawa nabati bersifat antioksidan.

Pola makan kaya polifenol juga dikaitkan dengan peningkatan kesehatan, seperti peningkatan kekebalan tubuh serta penurunan peradangan dan risiko penyakit jantung.

Selain itu, sebuah penelitian mengamati adanya penurunan risiko aterosklerosis, penyempitan pembuluh darah karena kolesterol pada hewan yang mengonsumsi sagu.

Baca juga: 10 Makanan dan Minuman Indonesia dengan Rating Terburuk, Apa Saja?

4. Memperkuat tulang

Dikutip dari laman Times of India, papeda merupakan sumber kalsium dan magnesium yang baik.

Untuk itu, bahan makanan ini dapat membantu memperkuat tulang dengan meningkatkan kepadatannya.

Bukan hanya itu, mengonsumsi papeda secara rutin juga disebut dapat mengurangi risiko terkena masalah sendi dan tulang, seperti osteoporosis dan arthritis.

5. Mengontrol tekanan darah

Manfaat papeda juga dirasakan oleh tekanan darah berkat kandungan kaliumnya yang tidak sedikit.

Menurut Data Pangan Komposisi Pangan Indonesia, papeda mengandung sekitar 20 miligram kalium untuk setiap 100 gramnya.

Kalium membantu meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah, sehingga mampu menurunkan tekanan darah.

Selain itu, makanan yang mengandung kalium seperti papeda juga dapat membantu mengeluarkan kelebihan garam dalam tubuh melalui urine.

Stabilnya tekanan darah dan kadar dalam tubuh berimbas pada berkurangnya stres pada jantung, sehingga mengurangi kemungkinan stroke dan serangan jantung.

Baca juga: Ramai soal Soto Kering Tanpa Kuah Disebut Makanan Asli Klaten, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com