Namun, dirinya menolak meminta maaf dengan dalih bahwa ia merupakan petugas yang berhak menjaga keamanan dan ketertiban.
Desakan warga membuat Hermanu naik pitam. Meski begitu, pengurus mushala tetap meminta masalah diselesaikan secara damai.
Di sisi lain, keberadaan Hermanu yang diketahui warga membuat mereka mendatangi secara paksa.
Warga yang marah berupaya menangkap Hermanu pada 10 September 1984. Saat itulah, mereka membakar sepeda motor milik Hermanu.
Lantaran situasi makin tak terkendali, pertemuan yang bertujuan untuk mendamaikan itu pun tak membuahkan hasil yang baik dan bubar.
Namun tiba-tiba, datang aparat Kodim 0502/Jakarta Utara menangkap dua pengurus mushala dan dua orang warga.
Adapun keempat orang yang ditangkap yakni Achmad Sahi, Syafwan Sulaeman, Syarifuddin Rambe, dan Muhammad Nur.
Empat orang itu ditangkap lantaran terlibat dalam aksi pembakaran sepeda motor Babinsa.
Baca juga: Mengenang Tragedi Lebaran 2011, Saat Ketupat dan Opor Terpaksa Dihangatkan karena Hilal Tak Terlihat
Dua hari setelah penangkapan empat warga akibat pembakaran motor, Amir Biki yang merupakan seorang pimpinan dari Forum Studi dan Komunikasi 66 bersama warga mendatangi Kodim 0502 pada 12 September 1984.
Mereka mendatangi Kodim 0502 dengan niatan meminta keempat orang yang ditahan untuk segera dibebaskan.
Sayangnya, upaya Biki tidak ditanggapi dengan baik. Ia dan demonstran lainnya dihadang aparat keamanan di depan Polres Jakarta Utara.
Pada saat itu, aparat berusaha melakukan tindakan persuasif untuk membubarkan massa yang berdemo.
Menurut keterangan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketetiban LB Moerdani, dari arah demonstran ada sejumlah provokator yang membawa senjata tajam dan bensin.
Hal itu menjadi alasan aparat keamanan untuk bertindak tegas dengan memberikan tembakan peringatan, namun tidak digubris oleh demonstran.
Akhirnya, aparat melakukan langkah terakhir dengan menghujani timah panas ke arah massa dan mengakibatkan banyak korban berjatuhan tewas atau terluka.
Baca juga: Kronologi Tragedi Tahun Baru Imlek, Penembakan Massal di California