Meski susu memiliki sederet manfaat potensial yang baik bagi kesehatan, namun susu juga dapat memberikan risiko.
Berikut beberapa kemungkinan risiko dari minum susu:
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa susu dapat mengurangi risiko kanker tertentu, sekaligus meningkatkan risiko kanker lainnya.
Satu ulasan di Nutrisi & Metabolisme menemukan bahwa asupan susu yang tinggi secara konsisten dikaitkan dengan rendahnya risiko kanker usus besar dan dubur.
Meskipun para peneliti menyatakan bahwa mekanisme penurunan risiko kanker ini masih belum jelas, mereka berhipotesis bahwa kalsium dalam produk susu mungkin memiliki sifat kemopreventif.
Kemopreventif adalah upaya untuk mencegah, menunda, atau melawan perkembangan sel kanker dengan menggunakan bahan alam, sintesis, atau kombinasi dari keduanya.
Namun penelitian lain termasuk dalam ulasan tersebut menemukan bahwa asupan susu yang tinggi dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi susu yang lebih rendah, karena kandungan kalsiumnya yang tinggi.
Meski demikian, penelitian menyatakan bahwa minum segelas susu setiap hari tidak akan menyebabkan kanker.
Baca juga: Lebih Sehat Mana, Susu Dingin atau Susu Panas?
Beberapa orang mungkin akan memiliki alergi terhadap susu, tentu ini bukanlah pilihan yang baik bila tetap dikonsumsi.
Jika seseorang dengan alergi susu minum susu, mereka akan memiliki reaksi imunologis yang abnormal, di mana sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi alergi seperti imunoglobulin E.
Bagi orang-orang ini, minum susu dapat menyebabkan:
Reaksi alergi yang parah dapat memicu syok anafilaksis mendadak, yang bisa berakibat fatal. Untuk itu, mereka yang alergi susu harus menghindari susu dan produk susu, termasuk mentega, yogurt, dan keju.
Baca juga: Mencampur Kopi Instan dan Susu, Sehatkah bagi Tubuh?
Beberapa orang tidak menghasilkan cukup enzim yang disebut laktase, dan ini dapat menyulitkan mereka untuk mencerna susu. Laktosa memecah laktosa, yang merupakan gula dalam susu.
Bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa, mengonsumsi susu dapat menyebabkan kembung, perut kembung, atau diare.
Namun, tingkat intoleransi laktosa bervariasi dari orang ke orang. Beberapa mungkin dapat mentolerir produk dengan kadar laktosa rendah, seperti yogurt dan keju keras, sementara yang lain mungkin tidak dapat mentolerir bahkan setetes susu dalam kopi mereka.
Kasein adalah protein dalam susu. Bagi orang dengan sensitivitas kasein, mengonsumsi susu dapat memicu peradangan pada sistem pencernaan dan di seluruh tubuh.
Untuk itu, apabila Anda sudah merasakan gejala ataupun rasa tidak nyaman saat minum susu, segera untuk berhenti mengonsumsinya dan berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: 10 Manfaat Susu Selain untuk Diminum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.