Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Sosrokartono, Peraih Gelar Sarjana Pertama di Indonesia

Kompas.com - 06/09/2023, 17:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Dia lulus dengan gelar Docterandus in de Oostersche Talen dan mendapat predikat summa cumlaude.

Baca juga: Dibuka Penerimaan Siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana 2022, Berapa Gajinya?

Simbol kebangkutan intelektual Jawa

Menjadi orang pertama yang meraih gelar sarjana di Indonesia dan satu-satunya orang Jawa yang bersekolah di Belanda, Sosrokartono menjadi simbol kebangkitan intelektual masyarakat Jawa.

Dia juga menguasai 37 bahasa, 17 di antaranya adalah Bahasa Eropa, 9 merupakan bahasa timur, dan 11 bahasa daerah.

Sosrokartono memang tumbuh dari keluarga dengan latar belakang yang sangat menghargai pendidikan.

Dia mewarisi sifat, bakat, dan kecerdasan dari kakeknya, Pangeran Aryo Tjondronegoro IV yang diangkat menjadi bupati pada usia 25 tahun.

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana 2022

Berkarier sebagai wartawan

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Sosrokartono pernah menjadi wartawan perang koran New York, The New York Herald Tribune.

Dia dianugerahi pangkat mayor oleh Panglima Perang Amerika Serikat sebagai upaya memperlancar tugasnya sebagai wartawan.

Dilansir dari Kompas.com (4/9/2023), salah satu karya paling fenomenalnya saat menjadi wartawan adalah hasil liputan perundingan damai antara Perancis dan Jerman di Perang Dunia I.

Saat berlangsung perundingan yang sangat rahasia dan dijaga ketat itu, Sosrokartono berhasil meliput momen dengan cermat dan akurat sehingga membuatnya sangat populer.

Setelah Perang Dunia I berakhir, Sosrokartono memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai wartawan dan beralih menjadi alih bahasa.

Dia kemudian menjadi penerjemah di Wina (Austria), Kedutaan Besar Perancis di Den Haag dan Liga Bangsa-Bangsa di Jenewa.

Baca juga: Penerimaan Siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana 2022 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kembali ke Indoneia

Kecintaannya kepada Indonesia membuat Sosrokartono memutuskan untuk kembali ke Tanah Air.

Di Indonesia, dia bertemua dengan Ki Hadjar Dewantara dan dipercaya mengurus Nationale Middelbare School di Bandung.

Dilansir dari Kompas.com (26/2/2022), Sosrokartono pada akhirnya memutuskan untuk berhenti mengajar dan menjalani kehidupan spiritual.

Dia memiliki beberapa wejangan terkait hal keduniawian yang disebut sebagai "Ilmu Kantong Bolong".

Sejumlah wejangannya antara lain sugih tanpa banda, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, dan menang tanpa ngasorake (kaya tanpa harta, sakti tanpa azimat, menyerbu tanpa pasukan, dan menang tanpa merendahkan).

Ada pula ajaran "Alif" sebagai pusat kekuatan ilahi dalam sebuah laku spiritual untuk menebar cinta dan nilai-nilai kemanusiaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com