Setelah diambil, cacing merah itu kemudian dikirim ke ahli parasitologi hewan di lembaga penelitian ilmiah pemerintah setempat.
Menurut rilis dari Universitas Nasional Australia dan Rumah Sakit Canberra, hasil tes mengonfirmasi bahwa itu adalah cacing Ophidascaris robertsi.
Dikutip dari CNN, Ophidascaris robertsi merupakan cacing gelang yang biasanya ditemukan pada ular piton.
Diduga, larva cacing gelang itu keluar melalui kotoran ular piton tersebut kemudian mengontaminasi sayuran.
A neurosurgeon investigating a woman’s mystery symptoms in an Australian hospital says she plucked a wriggling worm from the patient’s brain. pic.twitter.com/Hg3fB9Us9P
— The Associated Press (@AP) August 29, 2023
How Australian doctors found a 3-inch-long live worm in a woman’s brain https://t.co/QvDde78bed pic.twitter.com/ZbbIdhYh2P
— TIME (@TIME) August 29, 2023
Peneliti mengatakan, pasien tersebut tinggal di dekat kawasan danau yang dihuni oleh ular piton itu.
Meskipun wanita itu tidak melakukan kontak langsung dengan reptil tersebut, kemungkinan besar dia tertular setelah mencari sayuran untuk dimasak dan dimakan.
“Ada lebih banyak peluang bagi manusia, hewan peliharaan, dan hewan liar untuk berinteraksi satu sama lain dan dengan vegetasi yang ada di luar sana. Jadi ini hanyalah penanda bahwa akan ada lebih banyak infeksi baru di masa depan,” kata Senanayake.
Ia menuturkan, infeksi cacing tersebut tidak menular antarmanusia sehingga tidak menyebabkan pandemi seperti SARS, Covid-19, atau Ebola.
“Namun, ular dan parasit tersebut juga ditemukan di belahan dunia lain, sehingga kemungkinan besar kasus-kasus lain akan terdeteksi di negara-negara lain di tahun-tahun mendatang,” tuturnya.
Parasit ini sangat invasif dan diduga larvanya, atau anakannya, terdapat di organ lain tubuh wanita, termasuk paru-paru dan hati.
Dikutip dari BBC, wanita tersebut, yang tinggal di dekat kawasan danau di negara bagian tenggara New South Wales, kini telah pulih dengan baik.
Baca juga: Cacing Purba Berhasil Dihidupkan Kembali Setelah 46.000 Tahun Membeku
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.