Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi "Snail-fluencer" Pertama di Dunia, Wanita Ini Ubah Hobi Pelihara Bekicot Jadi Uang

Kompas.com - 27/08/2023, 16:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kris Buckley, seorang ibu tunggal yang dulu bergantung pada tunjangan dan sumbangan untuk menghidupi keluarga, kini berhasil menghasilkan pundi-pundi uang dari bekicot.

Wanita asal Munich, Jerman ini mengaku, penghasilannya bermula dari hobi memelihara bekicot.

Dilansir dari Reuters, Kamis (17/8/2023), Buckley mengawali bisnis dengan membuat blog video atau vlog mengenai koleksi bekicot seukuran telapak tangan miliknya.

Tidak disangka, vlog tersebut justru mendapat reaksi tak biasa dari penonton yang membuatnya kewalahan.

Kini, Buckley telah mendulang lebih dari 12.700 pengikut di media sosial Instagram dan lebih dari 178.800 pengikut di TikTok.

Baca juga: Apa Makanan Homo Sapiens Sekitar 170.000 Tahun Lalu?


Hobi di tengah merawat anak sakit

Dikutip dari laman Mirror, Rabu (23/8/2023), Kris Buckley pertama kali tertarik pada bekicot saat merawat putranya yang menjalani pengobatan di rumah sakit selama beberapa bulan.

Lantaran seluruh waktunya dihabiskan untuk merawat sang putra yang menderita perforasi saluran cerna, dia bahkan tidak dapat bekerja dan terpaksa meminta uluran tangan dari orang lain.

"Saya adalah seorang ibu tunggal dengan dua anak yang hidup dari uang negara," kenang Buckley.

Tak ingin berdiam diri, Buckley akhirnya memutuskan untuk mempunyai hobi sendiri, yakni memelihara seekor binatang.

Namun, karena tak ada waktu untuk memelihara hewan dengan perawatan tinggi seperti anjing dan kucing, seekor bekicot pun menjadi jalan keluarnya.

"Hidup saya untuk merawat orang lain. Saya tidak punya apa-apa dan gagasan tentang bekicot sangat menarik. Mereka tidak punya apa-apa, membutuhkan perhatian," ujarnya.

Baca juga: Sebagian Kota di Florida Dikarantina akibat Serangan Siput Raksasa Afrika yang Mematikan

Video bekicot ubah hidup jadi snail-fluencer

Ilustrasi siput darat.Wikimedia/Jürgen Schoner Ilustrasi siput darat.

Dilaporkan The Sun, Rabu, Buckley kemudian mengeluarkan 60 euro atau sekitar Rp 990.897 (kurs Rp 16.515 per euro) untuk membeli bekicot dan terarium untuk menyimpannya.

Bekicot yang dipilih sendiri merupakan bekicot atau siput darat Afrika, spesies moluska besar dengan cangkang berukuran 23 sentimeter.

Menurutnya, bekicot adalah hewan peliharaan yang bagus karena tidak memerlukan banyak perhatian.

"Jadi tidak perlu jalan-jalan. Mereka tidak berisik, butuh perhatian. Jadi ini bagus untuk orang-orang yang banyak bekerja," kata dia.

Dari sana, dia mulai mengunggah video tentang bekicot dan terariumnya. Pembuatan vlog pun diinisiasi oleh sang putra, yang menyarankan agar menggunakan media sosial TikTok.

Video hewan bertubuh lunak ini pun viral hingga melambungkan nama Kris Buckley sebagai snail-fluencer pertama di dunia.

"Saya hanya mengunggah foto hewan peliharaan, dan video kedua yang saya unggah meledak secara besar-besaran. Saya tiba-tiba menjadi seorang influencer," cerita Buckley.

Saat ini, hobi Kris Buckley telah berganti menjadi bisnis peternakan bekicot dengan lebih dari 5.000 moluska yang telah didokumentasikan secara online.

Hewan itu juga berhasil terjual hingga 60 euro per ekor, yang semakin menambah pundi-pundi penghasilan ibu dua anak ini.

"Itu adalah perubahan yang sangat cepat, orang-orang mengenali saya sekarang. Aneh karena saya orang yang sangat tertutup, namun ribuan orang bertanya kepada saya tentang siput setiap hari," tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com