Terong merupakan bagian dari kelompok sayuran nightshade, bersama tomat, kentang, dan paprika.
Menurut Medical News Today, nightshades mengandung alkaloid, termasuk solanin, yang berpotensi menjadi racun.
Senyawa kimia solanin berfungsi untuk melindungi tanaman ini saat masih dalam tahap perkembangan.
Namun, terong hanya mengandung sedikit solanin, sehingga relatif aman dikonsumsi jika dalam jumlah rendah.
Baca juga: Tak Selalu Bermanfaat, Simak 5 Efek Samping Apel jika Dikonsumsi Terlalu Banyak
Efek samping terong selanjutnya adalah berpotensi menghambat penyerapan zat besi.
Efek ini muncul akibat kandungan nasunin, suatu fitokimia atau zat tumbuhan dalam terong yang mengikat zat besi dan mengeluarkannya dari sel tubuh.
Proses pengeluaran ini disebut dengan kelasi besi, dan berguna untuk orang dengan kadar zat besi terlalu banyak.
Namun, pada orang dengan zat besi rendah, hal baik seperti itu tidak akan berlaku.
Oleh karenanya, sebaiknya hindari memakan bahan pangan mengandung nasunin dalam jumlah besar atau berlebihan.
Terong mengandung oksalat, meski dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan kebanyakan buah dan sayuran.
Meski demikian, pada beberapa orang yang lebih rentan, oksalat dapat berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal.
Tanpa pengobatan, batu ginjal berpotensi menyebabkan cedera ginjal akut atau kematian organ ginjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.