Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Limbah Nuklir, Amankah Mengonsumsi Makanan Laut dari Jepang?

Kompas.com - 25/08/2023, 19:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Jepang mulai membuang air limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke laut pada Kamis (24/8/2023).

Diberitakan Kompas.com, Rabu (23/8/2023), air limbah sebanyak 1,34 juta ton tersebut berasal dari pendinginan reaktor pabrik yang rusak, serta air tanah dan hujan yang merembes masuk ke reaktor.

Air limbah nuklir tersebut berasal dari PLTN Fukushima yang dinonaktifkan pada 2011 akibat tsunami.

Awalnya, air limbah tersebut disimpan dalam kontainer baja di dekat tepi pantai. Namun, saat ini tempat penyimpanan tersebut penuh. Pada 2021, pemerintah Jepang memutuskan akan membuang limbah nuklir tersebut ke laut.

Baca juga: Respons Indonesia dan Malaysia soal Rencana Australia Bangun Kapal Selam Nuklir

Selama bertahun-tahun, mereka merancang sistem penyaringan khusus yang mampu mengurangi tingkat radioaktivitas di air limbah itu. Hasilnya, operator pabrik TEPCO mengatakan bahwa semua unsur radioaktif dalam air limbah nuklir tersebut telah hilang.

Keputusan Jepang membuang limbah nuklir ke laut memicu penentangan dari negara lain, dikutip Kompas.com, Rabu (23/8/2023).

Pemerintah China dan Hong Kong yang menjadi pasar ekspor makanan laut Jepang mengancam akan membatasi masuknya makanan laut dari negara tersebut.

Baca juga: Alasan Mengapa Rusia Rebut Chernobyl dari Ukraina

Lantas, benarkah mengonsumsi makanan laut dari Jepang tidak aman karena pembuangan air limbah nuklir yang dilakukan?


Baca juga: Benarkah Kecoa Bisa Selamat dari Nuklir?

Dampak air limbah nuklir dibuang ke laut

Pakar bidang limbah radioaktif Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Susetyo Hario Putero mengungkapkan bahwa makanan laut Jepang aman dikonsumsi.

Ini karena air limbah nuklir yang dibuang ke laut sudah tidak berdampak radiasi. Sebelum dibuang ke laut, air limbah diolah menggunakan teknologi yang disebut Advanced Liquid Processing System (ALPS).

Selain itu, ia menyebutkan pembuangan air limbah nuklir dari PLTN Fukushima sudah mendapatkan izin dari IAEA.

International Atomic Energy Agency (IAEA) merupakan pusat kerja sama dunia di bidang nuklir yang mempromosikan penggunaan teknologi nuklir yang aman, terjamin, dan damai.

"Mestinya demikian (kalau sudah dapat izin dari IAEA makanan laut dari Jepang aman dikonsumsi)," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).

Baca juga: Mungkinkah Indonesia Mengembangkan Energi Nuklir?

Susetyo menjelaskan, izin ini keluar setelah tim independen bentukan IAEA melakukan penelitian terkait keamanan limbah nuklir.

Tim ini terdiri dari para ahli yang berasal dari Argentina, Australi, China, Perancis, Kepulauan Marshal, Korsel, Rusia, Inggris, AS, dan Vietnam.

Halaman:

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com