Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Cara Mengusir Biawak dan Mencegahnya Masuk ke Dalam Rumah

Kompas.com - 25/08/2023, 07:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biawak merupakan salah satu jenis reptil yang dapat tiba-tiba masuk ke dalam rumah.

Hewan ini bisa bersarang di halaman rumah dan masuk saat pintu atau jendela terbuka.

Diberitakan Kompas.com (23/9/2022), biawak memiliki cakar yang tajam, leher panjang, dan ekor yang kuat. Hewan karnivora ini juga dapat bergerak cepat dan kuat.

Jika merasa terancam, mereka dapat menyerang dan menggigit manusia. Biawak mengeluarkan racun yang tidak fatal bagi manusia yang tergigit.

Namun, racun itu berpotensi menyebabkan infeksi bakteri.

Karena itu, jika melihat biawak masuk rumah, hindari melakukan serangan atau memprovokasinya. Sebaiknya gunakan cara aman untuk mengusir biawak dari rumah.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mengusir biawak yang masuk rumah?

Baca juga: 16 Cara Mengusir Kadal dari Rumah dengan Kopi, Bawang, Juga Lem


Cara mengusir biawak di rumah

Simak berbagai cara yang bisa diterapkan untuk mengusir biawak yang masuk ke dalam rumah.

1. Gunakan bahan alami

Dilansir dari Cleanpedia (9/8/2023), gunakan campuran bubuk kopi dan tembakau, bawang putih, atau bubuk cabai untuk mengusir biawak. Alternatif bahan lainnya berupa bubuk merica.

Caranya, masukkan bubuk tadi ke kantong dengan pori-pori kain yang besar atau taruh siung bawang ke area yang sering dilewati biawak.

2. Minyak esensial

Minyak esensial, seperti eucalyptus dan pepermin mengeluarkan aroma menyengat yang dibenci oleh hewan, termasuk serangga dan reptil.

Untuk menggunakannya, campurkan minyak esensial dengan air. Kemudian, gunakan campuran tadi sebagai semprotan penghilang hama.

3. Bersihkan halaman rumah

Biawak berpotensi tinggal di antara semak-semak dan batang kayu di halaman rumah.

Jika pekarangan berantakan, akan mengundang reptil tersebut sehingga berpotensi membuatnya masuk rumah. Karena itu, pastikan rumah dalam keadaan rapi.

Potong tanaman dan sapu dedaunan yang mengotori halaman secara rutin.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com