Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis BMKG dan Ahli ITS soal Sumber Suara Dentuman Misterius di Sumenep

Kompas.com - 16/08/2023, 10:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suara dentuman misterius di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang terdengar dari dalam tanah menghebohkan warga sekitar.

Suara dentuman tersebut pertama kali terdengar Sabtu (12/8/2023) dan sempat membuat warga khawatir karena tidak diketahui penyebabnya.

Namun, dikutip dari Kompas.com, aktivitas warga sudah kembali normal sejak Senin (14/8/2023). 

Warga sudah tampak berlalu lalang, bertani, dan beternak meskipun garis polisi masih melintang lima rumah warga di desa tersebut.

Mereka juga sudah tidak begitu khawatir karena banyak petugas dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi lain yang berada di lokasi.

"Sudah tidak ada bunyi (dentuman) lagi, petugas juga ada di lokasi, jadi kami jalani aktivitas seperti biasa," kata Firdaus, salah seorang warga Desa Moncek Tengah.

Berikut analisis awal dugaan sumber suara dentuman dari BMKG dan ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS):

1. BMKG

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan Suwarto mengatakan, berdasarkan data awal dan secara penampakan di permukaan, karakteristik batuan di Desa Moncek Tengah merupakan batuan karst atau kapur di mana ada gua atau rongga di bawah tanah.

Suwarto menyebut, dugaan sementara penyebab dentuman misterius tersebut berasal dari adanya material bebatuan yang saling berbenturan di dalam rongga tersebut.

"Kita bicara berdasarkan data, jadi berdasarkan data geologi itu mengarah (adanya material yang saling berbenturan di dalam rongga) itu, jadi batuan-batuan karstnya itu bisa jadi ada semacam kemungkinan berongga dan jatuh (berbenturan)," kata dia, dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/8/2023).

Menurutnya, observasi awal itu hanya dugaan sementara dari hasil penelitian yang dilakukan sejak Minggu (13/8/2023).

Nantinya, data akan dibawa ke BMKG Pasuruan untuk diteliti lebih jauh.

"Data dari sisi geologi saja, kalau dari getaran kan tidak ada. Memang kita kesulitan untuk menyimpulkan, karena waktu kita pasang alatnya juga tidak ada getaran atau suara itu ya," katanya.

Saat ini peralatan seismograf juga sudah dilepas karena tak ditemukan lagi getaran atau bunyi apa pun di lokasi dentuman.

"Tidak ada getaran lagi, karena kita terbatas waktu juga, jadi sementara alat kita ambil dulu. Kita sudah ambil datanya dan dari data yang ada kita fokuskan ke arah geologinya, yakni analisis batuannya yang ada di situ," kata Suwarto.

Baca juga: Misteri Suara Dentuman dari Bawah Tanah di Sumenep, BMKG Pastikan Tak Ada Gempa

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep telah menyimpulkan status Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep, aman dari risiko bencana.

Kepastian tersebut diambil usai BPBD bersama tim ahli dari Stasiun Geofisika kelas II BMKG Pasuruan melakukan observasi di lokasi dentuman misterius tersebut.

"Hasil diskusi kami dari BPBD dan teman-teman dari BMKG, Desa Moncek Tengah (lokasi terjadi dentuman misterius) aman dari potensi bencana," kata Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi.

Baca juga: Bukan Pertama Kali Terjadi, Ini Sederet Suara Dentuman yang Masih Menjadi Misteri di Indonesia

2. Ahli ITS

Dosen Teknik Geofisika ITS Amien Widodo menuturkan, secara geologi Jawa Timur sampai Pulau Kangean terbentuk dari batuan yang membentuk banyak lapisan batu gamping yang tebal.

Daerahnya meliputi Jawa Timur bagian utara, Madura sampai Kangean, juga Pegunungan Selatan yang membentang dari Banyuwangi sampai Jawa Tengah.

Karena muncul di permukaan atau ada di kedalaman dangkal, lapisan batu gamping tersebut akan larut oleh air.

"Akhirnya membentuk topografi karst dengan ditandai banyak gua, sink hole, bukit bukit kerucut, sungai bawah tanah," ujar Amien, dikutip dari Tribun, Selasa (15/8/2023).

Terkait suara dentuman yang muncul, pihaknya menduga ada orang menambang atau menggali sumur.

Kemungkinan lain, yakni ada orang yang mendalamkan sumur bor dekat dengan gua di bawah tanah dan lajur gua yang melewati kawasan Sumenep. Oleh karena itu, suara terdengar seperti ketukan dari dalam tanah.

Namun, untuk memastikannya, diperlukan penelitian di lapangan guna menganalisis sumber suara misterius itu.

Baca juga: Respons BMKG, BPBD, Ahli Geologi, dan Bupati soal Dentuman Misterius di Sumenep

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com