Ia menuturkan, teknik ini merupakan bagian dari awal penemuan fotografi dan fotografi jurnalistik sampai saat ini.
Baca juga: Viral, Foto Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Bawah Laut, Ini Faktanya
“SOOC bisa dilakukan dengan semua alat kamera, termasuk HP, kamera pocket, DSLR, dan lain-lain,” ucapnya.
Ia menganggap, SOOC membuat fotografer berpikir terlebih dahulu sebelum memotret untuk mendapatkan hasil yang indah dalam sekali jepret.
Selain itu, menurutnya fotografi SOOC juga tidak menggunakan cropping atau memotong sebagian foto untuk menghilangkan beberapa obyek.
"Sehingga biasanya gambar harus simpel agar bisa SOOC," kata dia.
Baca juga: Bagaimana Foto dan Video Dokumentasi Saat Perang Diambil?
Pandji mengatakan, kelebihan dari SOOC yakni memberikan hasil foto yang obyektif dan apa adanya.
Adapun kekurangannya dari teknik fotografi SOOC yakni tidak bisa menjanjikan hasil yang selalu indah.
Sehingga menurutnya, SOOC memberikan tantangan lebih berat daripada teknik fotografi yang memproses hasilnya terlebih dahulu untuk mendapatkan foto yang dianggap indah oleh kebanyakan orang saat ini.
"Untuk masalah waktu, itu relatif, karena gak setiap kali jepret mendapatkan foto yang bagus dan bisa asal jepret," ungkapnya.
Baca juga: Viral, Foto Hiu di Sea World Tidur, Bisakah? Ini Kata Ahli
Oleh karena itu, fotografer perlu memikirkan dengan matang komposisi tiga elemen dasar untuk memotret, yakni aperture, shutter speed, dan ISO.
Adapun tiga elemen dasar itu disebut dengan segitiga exposure, berikut rinciannya:
Baca juga: Benarkah Dilarang Ambil Foto dan Rekam Orang Jepang dengan Kamera?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.